Liputan6.com, Jakarta Bintang WNBA dan Timnas Amerika Serikat, Brittney Griner terancam dapat masuk penjara 10 tahun setelah ditangkap di bandara dekat Moskow oleh pejabat bea cukai karena menemukan kartrid vape yang mengandung minyak ganja di bagasinya.
Layanan Bea Cukai Federasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal terhadap transportasi obat-obatan berskala besar yang bisa mendapatkan hukuman penjara hingga 10 tahun lamanya.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken telah menekanan bahwa kedutaan mereka di Rusia sedang mengerjakan masalah dalam upaya Amerika untuk menghindari krisis diplomatik antara kedua negara di tengah konflik Rusia dan Ukraina
“Hanya ada begitu banyak yang bisa saya katakan mengingat pertimbangan privasi pada saat ini,” katanya Antony Blinken dikutip dari Marca.com, Selasa (8/3/2022).
Dia juga menambahkan bahwa setiap kali orang Amerika ditahan di mana saja di belahan dunia, kami tentu siap untuk memberikan bantuan, termasuk di Rusia.
“Kami memiliki tim kedutaan yang bekerja pada kasus-kasus orang Amerika lainnya yang ditahan di Rusia. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa hak-hak mereka ditegakkan dan dihormati.”
Petisi Untuk Pembebasan Griner
Saat ini, pemain berusia 31 tahun ini ditahan di Rusia karena tuduhan narkoba yang berada dalam bagasinya. Tak tinggal diam, jurnalis Tamryn Spruill yang memang meliput bola basket wanita memulai petisi daring untuk pembebasan Griner.
Petisi yang berjudul “Amankan Brittney Griner Swift dan Kembalikan ke U.S.” sudah ditandatangani lebih dari 1.000 orang melalui situs Change.org.
“Griner adalah warga tercinta yang telah menggunakan platformnya sejak masuk ke WNBA untuk membantu orang lain,” tulis Spruill di halaman web petisi.
Dia juga menambahkan bahwa Griner berada di Rusia untuk bekerja dengan tim UMMC Ekaterinburg, Griner juga membantu tim tersebut memenangkan kejuaraan Euro League Wanita kelima.
Advertisement
Karir Griner di Dunia Bola Basket
Sejak tahun 2013, Griner diketahui memperkuat Phoenix Mercury di WNBA. Setahun setelah itu, dia berhasil mempersembahkan gelar ketiga ke Phoenix. Karirnya melambung tinggi bersama dengan Phoenix, namun pada tahun 2021 dia harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Chicago Sky.
Setelah itu, Griner juga bermain untuk UMMC Ekaterinburg di Rusia selama off-season sejak tahun 2015. Bersama UMMC, Griner berhasil membawa klub Rusia itu meraih tiga gelar domestik dan Euro League Wanita sebanyak empat kali.
Penulis: Jesslyn Koesman