Liputan6.com, Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) membidik pertumbuhan laba 30 persen pada 2022. Optimisme pertumbuhan laba itu sejalan dengan volume penjualan yang ditargetkan naik 6,3 persen pada 2022.
"Kita menargetkan net income akan bertumbuh 30 persen untuk tahun 2022 dengan laba bersih sebesar Rp 612 miliar,” ungkap Direktur Keuangan PT Arwana Citramulia Tbk, Rudy Sujanto dalam paparan publik perseroan, Selasa (8/3/2022).
Adapun volume penjualan ditargetkan bertumbuh 6,3 persen. Tahun lalu, perseroan mencatatkan volume penjualan sebesar 67,7 juta. Sementara untuk tahun ini ditargetkan 71,97 juta meter persegi.
Baca Juga
Advertisement
"Pertumbuhan sales ini ditopang oleh total produksi yang bertumbuh sebesar 2 persen dan pada akhir tahun. Juga kita masih memiliki inventory ataupun stok produksi inventory dari produk jadi kurang lebih sekitar 3 juta yang bisa kita cadangkan untuk membantu menopang pertumbuhan penjualan di 2022,” ujar dia.
Sejalan dengan target itu, perseroan siapkan belanja modal hingga Rp 1 triliun pada 2022. Rudy mengatakan, belanja modal tahun ini akan dialokasikan untuk menambah kapasitas produksi perseroan.
Rudy menjabarkan, dalam waktu dekat perseroan berencana investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi di 5C kapasitas sekitar 4,4 juta meter persegi per tahun. Ditambah dengan investasi di 4C dengan kapasitas mendekati 4 juta meter perseg iper tahun, serta investasi jangka pendek di plant 6 dengan kapasitas sekitar 5 juta meter persegi per tahun.
"Dengan demikian, dalam waktu dekat kita akan menambah kapasitas kita kurang lebih sekitar 14 juta meter persegi per meter dengan capex mendekati Rp 1 triliun,” kata Rudy.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 1 triliun pada 2022.
Direktur Keuangan PT Arwana Citramulia Tbk, Rudy Sujanto mengatakan, belanja modal tahun ini akan dialokasikan untuk penambambahan kapasitas produksi perseroan.
Rudy menjabarkan, dalam waktu dekat perseroan berencana melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi di 5C kapasitas sekitar 4,4 juta meter persegi per tahun. Ditambah dengan investasi di 4C dengan kapasitas mendekati 4 juta meter persegi per tahun, serta investasi jangka pendek di plant 6 dengan kapasitas sekitar 5 juta meter persegi per tahun.
"Dengan demikian, dalam waktu dekat kita akan menambah kapasitas kita kurang lebih sekitar 14 juta meter persegi per meter dengan capex mendekati Rp 1 triliun,” kata Rudy dalam paparan publik perseroan, Selasa, 8 Maret 2022.
Adapun investasi ini dilakukan secara bertahap. Untuk plant 5C ditargetkan mulai produksi pada Desember akhir tahun ini atau awal 2023. Lalu untuk 4C ditargetkan dapat beroperasi pada tahun berikutnya.
“4C kita mulai menyiapkan lahan, mulai penjajakan pembelian mesinnya dan lain-lain. Ini kita targetkan produksi di tahun 2023 akhir atau awal 2024,” kata Rudy. Selanjutnya untuk plant 6 di sekitar Jawa Barat ditargetkan mulai berproduksi di 2025. “Jadi kita lakukan ini secara bertahap,” ujar dia.
Advertisement