Liputan6.com, Palembang - Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2020 lalu, membuat sebagian besar pangsa pasar perekonomian berdampak buruk.
Namun hal tersebut menjadi tantangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, untuk terus meningkatkan laba di saat pandemi menjadi halangan besar penyebaran produknya.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Baturaja M Jamil mengakui, perusahaannya mengalami over supply industri semen nasional di saat pandemi COVID-19, serta tekanan kenaikan komoditas batubara.
Namun, Semen Baturajabekerja keras dengan melakukan berbagai inisiatif strategis, untuk memberikan kinerja terbaiknya pada tahun 2021.
“Perseroan berhasil menekan cost per ton pada tahun 2021, sebesar 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya, Selasa (8/3/2022).
Dia mengatakan, keberhasilan program cost leadership yang dilaksanakan Semen Baturaja di tahun 2021, merupakan salah satu kunci utama suksesnya dapat meningkatkan EBITDA. Yakni sebesar 7 persen, dengan nilai Rp 446 miliar dari tahun sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cost Leadership
Diakuinya, strategi cost leadership memberikan dampak positif bagi Semen Baturaja. Mereka pun telah berhasil menjalankan cost leadership tersebut, dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi pabrik untuk menghasilkan produk dengan cost yang efisien.
Tak hanya itu, beban keuangan Semen Baturaja menurun menjadi Rp 180,4 miliar. Yang menyebabkan laba bersih perusahaan melonjak. Serta mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,82 miliar menembus 372 persen (yoy), dibanding tahun 2020.
Hal tersebut membuat Semen Baturaja kembali mencetak kinerja positif pada tahun 2021. Bahkan, Semen Baturaja tercatat mampu menembus kenaikan laba bersih sebesar 372 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.
Advertisement
Peningkatan Penjualan
“Membaiknya ekonomi nasional pada tahun 2021, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,69 persen dan pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 2,81 persen,” katanya.
“Hal tersebut telah mendorong adanya peningkatan permintaan semen di Sumatra, yang merupakan wilayah pasar Semen Baturaja sebesar 2,5 persen sepanjang 2021,” ungkapnya.
Hingga kini, Semen Baturaja telah membukukan peningkatan volume penjualan sebesar 1 persen. Dan juga pendapatan senilai Rp1,75 triliun, atau naik sebesar 2 persen dari pendapatan tahun 2020.