Harga Emas Naik Dekati Level Tertinggi Dalam Sejarah

Harga emas pada hari Selasa memperpanjang reli kenaikannya menuju level tertinggi sepanjang masa.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Mar 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas pada hari Selasa memperpanjang reli kenaikannya menuju level tertinggi sepanjang masa.

Pergerakan harga emas ini karena investor langsung menuju safe haven tradisional di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang krisis Ukraina dan dampak kemungkinan larangan minyak Rusia oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara itu, kekhawatiran atas kekurangan pasokan paladium karena sanksi terhadap Rusia, produsen utama logam auto-katalis, mempertahankan harga mendekati level tertinggi sepanjang masa.

Dikutip dari CNBC, Rabu (9/3/2022), harga emas di pasar spot naik 2,7 persen menjadi USD 2.051 per ounce pada hari Selasa. Terakhir mencapai puncak USD 2.072,50 pada Agustus 2020.

Harga emas berjangka AS naik 3,1 persen menjadi USD 2.058 per ounce.

"Kombinasi harga energi yang menderu, harga biji-bijian, harga logam dasar memuncak dalam tekanan inflasi dramatis yang terus menjadi dukungan utama di balik pergerakan emas yang lebih tinggi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

"Selain itu, kami melihat sejumlah besar tawaran safe-haven di pasar emas karena pasar ekuitas berada di bawah tekanan karena kekhawatiran besar di bidang geopolitik," katanya.

 


Pengaruh Harga Minyak

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Melonjaknya harga minyak dan perang Ukraina telah membanting selera untuk aset berisiko.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan minyak Rusia pada hari Selasa. Inggris juga akan melarang impor minyak Rusia.

Bullion, yang telah meningkat hampir 13% tahun ini, dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan meningkatnya inflasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya