Mendag Ancam Polisikan Distributor Minyak Goreng Nakal

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan stok bahan baku minyak goreng berlimpah.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2022, 13:50 WIB
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan mengungkapkan kasus penimbunan ribuan liter minyak goreng. (foto: Aslam Mahfuz)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan stok bahan baku minyak goreng berlimpah.

Namun dia tak menutup mata dari susahnya masyarakat mendapatkan minyak goreng di pasar tradisional maupun ritel modern.

Lutfi pun mengancam para distributor, terutama di tingkat 1 dan 2 atau para spekulan yang menimbun minyak goreng. Sehingga sulit didapatkan dan menjual lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Kami ingatkan yang ikut dalam niaga perdagangan minyak goreng ini untuk menaati aturan yang berlaku," tegas Lutfi dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Dalam hal ini pihaknya telah bekerjasama dengan Mabes Polri, Satgas Pangan dan PPNS dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan penindakan hukum.

"Kami akan menindak tegas oknum yang menghambat pasokan dan distributor yang menimbun, memainkan harga dan melakukan tindakan yang melawan hukum," kata dia.

 


Data Persediaan Minyak Goreng

Minyak goreng yang ditimbun pasangan suami istri di Banten (Liputan6.com / Yandhi Deslatama)

Saat ini kata Lutfi, pemerintah telah memiliki data resmi tentang persediaan bahan baku minyak goreng. Bahkan mulai hari ini pemerintah dan kepolisian akan langsung menyidak para pelaku industri minyak goreng untuk memastikan tidak ada penimbunan.

"Tidak boleh ada yang berspekulasi buat simpan minyak goreng. Kita tahu dimana saja tangki dan distribusinya. Alamatnya sudah kita berikan. Siang hari ini diverifikasi dan dikroscek untuk memastikan ketersediaan," kata dia.

Lutfi menuturkan, dalam temuannya dan berdasarkan data dari Badan Pangan, terdapat ketidaksesuaian harga dan stok di pasaran. Banyak pedagang pasar yang mendapatkan menjual minyak goreng curah dengan harga murah tetapi menjualnya di luar Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Barang ada tapi harga tidak sesuai dengan HET," kata dia.

Hal ini membuat masyarakat memilih membeli minyak goreng di ritel modern yang dijual sesuai HET. Antrian panjang di berbagai ritel pun tak bisa terhindarkan.

Selain itu Lutfi menegaskan tidak ada minyak goreng yang dijual dari stok lama. Namun bila masyarakat menemukan ada kecurangan dalam tata niaga, maka Lutfi minya segera dilaporkan agar segera ditindaklanjuti.

"Saya ingatkan tidak ada stok lama, kita akan rivaksi dari stok yang lama. Kalau ada kecurangan akan segera ditindaklanjuti," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya