Ini Kata Saksi Kunci Pembacokan yang Tewaskan Tiga Orang di Kediri

Nur Kholis melihat dengan jelas kejadian Senin (7/3/2022) itu, ia bahkan sempat menjadi bulan-bulanan R yang gelap mata membacok siapa saja yang ditemuinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi Pembacokan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kediri - Saksi kunci dari kasus pembacokan yang dilakukan seorang pria inisial R (35) di Desa Pojok, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur akhirnya buka suara.

Nur Kholis melihat dengan jelas kejadian Senin (7/3/2022) itu, ia bahkan sempat menjadi bulan-bulanan R yang gelap mata membacok siapa saja yang ditemuinya.

Beruntung Nur Kholis selamat dari kejaran R, namun tidak dengan adik dan mertuanya. Keduanya tewas dibacok oleh R. Ia mengaku sempat melihat pelaku berada di pos kamling di seberang jalan rumahnya.

"Saya waktu itu sedang bersama Istri, dan melihat ia membawa arit (sabit). Lalu ketika saya tanya, dia menjawab ingin mencari anak tapi anak tapi sapa tidak jelas. Katanya mau diajak cari rumput. Tapi semakin mendekat, terus saya kabur," kata Nur Kholis.

Nur menceritakan bahwa R tidak seperti biasanya saat hari pembacokan itu, tatapan matanya kosong dan mukanya seperti menghitam. 

"Bahkan istri saya tidak mengenalinya, padahal masih kerabat," imbuhnya.

Ketakutan membawa Nur lari ke arah kandang belakang rumahnya hingga masuk ke rumah mertuanya, Abdul Aziz. Berhasil mengunci pintu, namun R terus mendobrak pintu dan berhasil masuk ke dalam rumah.

"Nah saat itu mertua saya pak Aziz keluar, karena mungkin ramai, beliau nanya ada apa, terus ketemu Riyanto langsung dibacok," lanjutnya.

Abdul Azis tewas di tangan pelaku. Bahkan, adik Nur Kholis juga turut menjadi korban aksi brutal R. Nur Kholis tak sempat menyelamatkan adik dan mertuanya.

Dia kembali kabur dan kembali bertemu R di sebuah sumur warga. Tanpa bicara, pelaku menyerang Nur Kholis. Beruntung, Nur Kholis berhasil menangkis dengan timba sumur. Sampai akhirnya datang kedua orang tua pelaku, S dan T.

"Saat itu orang tuanya bilang, sadar Nak. Istighfar," kata Kholis menirukan kalimat orang tua R.

 

Saksikan juga video pillihan berikut:


Bacok Orang Tua Kandung

Namun usaha menenangkan pelaku oleh kedua orag tuanya itu gagal dilakukan. Keduanya justru terkena bacokan pelaku. Bahkan, adik kandung pelaku, RI turut dibacok berkali-kali hingga kritis. Nur Kholis yang tetap dikejar pelaku, terus berlari ke rumah Kasiani.

Pelaku kemudian menyerang Kasiani, yang juga pamannya. M, istri K yang berusaha melindungi suaminya justru meregang nyawa. Dia dibacok oleh pelaku pada leher bagian belakang. Meskipun begitu, pelaku yang seolah kerasukan semakin kalap. Dia terus mengejar Nur Kholis yang berlari ke arah timur.

"Setelah bertemu pak K saya sudah tidak ingat apa-apa. Saya jatuh tidak tahu di rumah siapa, di dapur warga. Sepertinya sudah tidak sadarkan diri," lanjutnya.

Nur Kholis mengalami luka-luka di tangannya. Dia tak tahu persis kenapa luka itu. Dia hanya terus menyelematkan diri. Saat ini dia masih mengalami trauma berat.

"Sampai tadi malam saya masih tidak bisa tidur," keluhnya.

Nur Kholis memastikan tak ada masalah pribadi dengan pelaku. Pelaku sendiri terkenal tertutup, dan jarang bersosialiasi. Sejak menikah, pelaku bahkan pindah ke rumah istrinya di Purworejo. Dia hanya sesekali datang ke rumah orang tuanya itu.

"Saya pastikan tidak ada masalah dengan pelaku," pungkas Nur Kholis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya