Kasus COVID-19 Hari Ini: Rusia Masuk 3 Besar Kasus Baru Tertinggi di Dunia

Update kasus COVID-19 hari ini di dunia pada 9 Maret 2022 di tengah perang Rusia-Ukraina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2022, 17:05 WIB
Orang-orang mengantre untuk menarik uang dari ATM Bank Alfa di Moskow, 27 Februari 2022. Warga Rusia berbondong-bondong ke bank dan ATM tak lama setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina dan Barat mengumumkan sanksi yang melumpuhkan ekonomi. (AP Photo/Victor Berzkin)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 hari ini, Rabu (9/3/2022), di dunia mulai menurun, namun ada beberapa negara yang masih mencatat kenaikan kasus. Total kasus selama pandemi virus corona mencapai 449 juta berdasarkan data Johns Hopkins University.

Selama 28 hari terakhir, ada 48,7 juta kasus baru COVID-19. Sebanyak 247 ribu pasien meninggal.

Berikut lima negara dengan kasus baru COVID-19 tertinggi:

1. Jerman: 4,7 juta kasus baru

2. Korea Selatan: 4 juta

3. Rusia: 3,8 juta

4. Vietnam: 2,3 juta

5. Brasil: 2,3 juta.

Korea Selatan mencatat kenaikan kasus di tengah pemilu 2022 dan rakyat sedang memilih pengganti dari Presiden Moon Jae-in yang berkuasa selama dua periode.

Kenaikan kasus di Rusia terjadi di tengah negara yang sedang sibuk melakukan invasi ke Ukraina. Total kasus di Rusia mencapai 16,8 juta kasus.

Situs pemerintah media Rusia, TASS, melaporkan pada 8 Maret 2022 bahwa kasus mulai turun ketimbang akhir Januari 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hong Kong Catat Tingkat Kematian Akibat COVID-19 Terburuk Sedunia

Seorang wanita mengenakan masker saat naik trem di Hong Kong, 8 Maret 2022. COVID-19 varian Omicron yang menyebar cepat membanjiri Hong Kong membuat kamar jenazah penuh, memaksa pihak berwenang untuk menyimpan jenazah dalam kontainer pengiriman berpendingin. (AP Photo/Kin Cheung)

 Menurut para ahli kesehatan, Hong Kong memegang catatan laju kematian akibat COVID-19 terburuk di dunia. Hal itu terjadi meskipun gelombang terburuk Virus Corona di wilayah tersebut telah mencapai puncaknya. 

Perebakan luas varian Omicron dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat jumlah kasus baru di Hong Kong melesat dan memaksa pihak berwenang mengambil langkah tegas dan mewajibkan tes COVID-19.

"Tetapi kini kasus mulai turun," kata para ahli seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (9/3/2022).

Gabriel Leung, Dekan Sekolah Kedokteran di University of Hong Kong, mengutip sebuah studi yang diperbarui oleh universitas yang mengatakan jumlah kasus Virus Corona COVID-19 sudah mencapai puncaknya minggu lalu.

"Gelombang kelima sudah mencapai puncaknya pada 4 Maret. Jumlah infeksi harian akan turun dari seribu pada akhir April dan di bawah 100 pada pertengahan Mei," demikian bunyi sebagian cuitan Leung.

Tingkat kematian akibat COVID-19 di Hong Kong per satu juta orang menjadi yang terburuk di dunia. Berdasarkan data dari publikasi kesehatan Our World in Data, Hong Kong memiliki tingkat 29,18 kematian baru per satu juta orang dalam kurun waktu satu minggu hingga Senin (7/3) lalu.

Sebanyak 91 persen dari jumlah kematian total yang mencapai 2,578 terjadi dalam tiga bulan terakhir, di mana banyak korban yang meninggal adalah para lansia. Hong Kong sendiri mencatat 160 kematian baru pada Selasa (8/3). 


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya