Liputan6.com, Seoul - Kapal Korea Utara (Korut) yang tidak bersenjata dilaporkan sempat melintasi perbatasan laut yang disengketakan dengan Korea Selatan (Korsel), di mana kemudian terjadi pengejaran.
Mengutip VOA Indonesia, Rabu (9/3/2022), Korea Selatan mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal patroli Korea Utara tersebut.
Advertisement
Kapal patroli Korea Utara itu melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara pada Selasa pagi 8 Maret. sewaktu mengejar kapal di perairan dekat Pulau Baekryeong, Korea Selatan.
Kapal patroli Korea Utara itu mundur setelah kapal angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, menurut Kementerian Pertahanan Seoul dan kantor Kepala Staf Gabungan Militer.
Militer Korsel lalu menangkap kapal Korea Utara yang dikejar oleh kapal patroli itu dan menginterogasi tujuh awaknya.
Insiden di Tengah Ketegangan Uji Coba Misil Korut
Insiden pada hari Selasa ini terjadi di tengah ketegangan baru yang dipicu oleh uji coba misil Korea Utara yang dipercepat tahun ini, termasuk peluncuran pada hari Sabtu lalu yang menurut Korea Utara menguji teknologi untuk satelit intelijen yang sedang dikembangkannya.
Insiden itu terjadi sehari sebelum rakyat Korea Selatan memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang berlangsung sengit. Kampanye presiden telah ditandai oleh pertikaian sengit antara para kandidat utama mengenai apakah Korea Selatan harus menjalin hubungan dengan Korea Utara atau mengambil sikap yang lebih keras terkait ancaman nuklirnya.
Negosiasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korut telah terhenti selama tiga tahun karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin AS terhadap Korea Utara sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju perlucutan senjata nuklirnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tembakan Sering Dilepaskan Korsel
Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut kedua negara yang tidak ditandai dengan baik, tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun.
Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010, tetapi Korea Utara membantah bertanggung jawab.
Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Garis Batas Utara itu selama puluhan tahun setelah perbatasan itu ditetapkan oleh komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53. Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang merambah jauh ke perairan yang saat ini dikuasai oleh Korea Selatan.
Advertisement