Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun. Dalam perjalanannya, infodemik masih menjadi penghambat penanganan pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh ahli epidemiologi Universitas Andalas, Defriman Djafri.
Advertisement
Masifnya persebaran infodemik dapat berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan pandemi Covid-19, hingga upaya pemerintah dalam penanganan pandemi. Dikhawatirkan masyarakat lebih memercayai infodemik dibanding informasi yang akurat dan kredibel.
"Tantangan yang lain adalah memang kita dihadapkan masalah infodemik yang tidak benar yang diterima masyarakat, ini juga merusak tatanan dalam upaya pengendalian, tidak hanya protokol kesehatan, vaksin, dan lain sebagainya," ujar Defriman, seperti dikutip dari Antara.
Untuk diketahui, World Health Organization (WHO) menjelaskan infodemik sebagai informasi yang masif terkait pandemi yang termasuk juga informasi keliru dan menyesatkan.
Defriman menganggap infodemik yang kian menyebar harus ditangani dengan pemberian informasi yang benar, akurat, dan berbasis ilmiah oleh pemerintah. Dengan harapan, masyarakat akan lebih percaya terhadap informasi dari pemerintah daripada infodemik.
Hal ini juga selaras dengan pernyataan oleh dr. Yodi Mahendradhata, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Ia menilai hoaks, disinformasi, misinformasi, bahkan teori konspirasi terkait pandemi Covid-19 menghambat penanganan pandemi.
Informasi yang masif dan cepat di masa pandemi ini, membuat masyarakat kesulitan dalam mengidentifikasi mana informasi yang benar dan salah.
Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2735465/epidemiolog-infodemik-masih-jadi-tantangan-usai-dua-tahun-pandemi#mobile-src
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement