Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut ada 5 produsen yang telah memproduksi minyak goreng dari hasil DMO CPO yang jumlahnya per Maret 2022 mencapai 73.890 ton atau sekitar 20,7 persen dari total ekspor CPO. Mereka adalah Wilmar Group, PT Musim Mas, PT Smart Tbk, Asian Agri, Permata Hijau dan KPN.
"Ini adalah top producer yang membantu progres program DMO," kata Lutfi dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (9/3).
Advertisement
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan antara 14 Februari - 8 Maret 2022, produksi terbesar dari Wimar Grup dengan distribusinya sebesar 99,26 juta liter. Di urutan kedua ada Grup Sinar Mas yang diwakili PT Smart Tbk sebesar 55,18 juta liter dan Asian Agri sebesar 48,59 juta liter.
Kemudian diurutan ketiga ada PT Musim Mas yang mengelola sebanyak 65,32 juta liter. Keempat ada Permata Hijau dengan produksi 21,19 juta liter dan kelima ada KPN dengan produksi lebih dari 13 juta liter.
Lutfi mengatakan produksi minyak goreng ini secara keseluruhan dikerjakan 38 produsen yang ada di 34 provinsi pada 356 kabupaten/kota. Saat ini realisasi produksi per harinya sudah di atas 20 juta liter per hari.
"Jadi ini kerja kita dari 38 produsen," kata dia.
Bahkan dalam 2 hari terakhir produksinya sudah lebih di atas 21 juta liter. Tercatat pada 7 Maret produksinya mencapai 22,18 juta liter dan 8 Maret sebanyak 21,48 juta liter.
"Tanggal 7 dan 8 ini sudah mulai konsisten di 22 juta liter per hari atau setara 2 kali dari hasil tersebut," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Realisasi Distribusi Minyak Goreng Berdasarkan Wilayah
Sehingga terhitung sejak tanggal 14 Februari, total distribusi minyak goreng per 8 Maret telah mencapai 415,78 juta liter. Adapun empat besar distributor minyak goreng yakni PT Bina Karya Prima sebanyak 13,81 juta liter, PT Subur Mitra Sukses 10,71 juta liter, PT Sintong Abadi sebanyak 10,38 juta liter dan PT Jujur Sentosa sebanyak 7,54 juta liter.
Berdasarkan data yang sama, realisasi Volume distribusi minyak goreng terbesar ada di Jawa Barat dengan jumlah 73,63 juta liter. Volume terbesar ada di Bekasi yakni 30,10 juta liter. Kemudian Jawa Timur sebanyak 71,46 juta liter.
Di DKI Jakarta volume distribusi sebanyak 57,80 juta liter. Terbanyak ada di Jakarta Utara (33,44 juta liter) dan Jakarta Barat (14,94 juta liter).
Di Sumatera Utara, distribusinya mencapai 49,93 juta liter. Volume distribusi terbesarnya ada di Medan dengan volume distribusi mencapai 20,28 juta liter.
Sedangkan di Jawa Tengah telah terdistribusi sebanyak 42,90 juta liter.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement