Astra International Siapkan Belanja Modal Rp 19 Triliun pada 2022

Belanja modal atau capital expenditure (capex) 2022 Astra International (ASII) sebagian besar akan dialokasikan untuk membeli alat-alat berat kebutuhan UNTR.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Mar 2022, 22:40 WIB
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 19 triliun pada 2022.

Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti menuturkan, angka itu belum termasuk investasi yang mungkin akan terjadi di luar investasi rutin perseroan.

"Belanja modal Astra tahun 2022 kami anggarkan 19 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka actual belanja modal konsolidasi Astra tahun lalu sekitar Rp 9 triliun,” kata Tira kepada Liputan6.com, Rabu (9/3/2022).

Tira menjabarkan, penggunaan capex 2022 sebagian besar akan dialokasikan untuk membeli alat-alat berat kebutuhan grup PT United Tractors Tbk (UNTR). Khususnya kontraktor pertambangan milik UNTR yaitu PT Pama Persada Nusantara.

Selain itu, dari unit bisnis lain juga dianggarkan belanja modal rutin yang akan dibelanjakan. Baik dari otomotif, agribisnis, maupun segmen lainnya. Termasuk untuk inisiatif digitalisasi yang masih bergilir di grup Astra sampai hari ini.

“Sumber berasal dari kas internal. Posisi kas dan setara kas Astra tahun lalu itu sekitar Rp 64 triliun. Jadi posisi keuangan kami sangat solid untuk bantu menunjang pertumbuhan bisnis ke depan, termasuk untuk ekspansi bisnis,” ujar Tira.

Total belanja modal tahun ini yang naik lebih dari dua kali lipat dibanding realisasi tahun lalu, dibarengi dengan optimisme terhadap prospek otomotif di 2022. Hal itu sejalan dengan mulai pulihnya daya beli masyarakat di tengah perbaian ekonomi pasca pandemi COVID-19.

"Overall situasi 2021 cukup kondusif terutama adanya insentif PPnBM sangat membantu penjualan di segmen empat roda," kata Tira.

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas sepanjang tahun lalu, selain berdampak positif bagi  bisnis Astra grup yang berbasis komoditas seperti UNTR dan AALI, rupanya juga turut mengerek daya beli.

"Jadi secara tidak langsung membantu bisnis yang lain. Termasuk penjualan sepeda motor yang tahun lalu juga meningkat sekitar 36 persen," imbuh dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penjualan Mobil Astra

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) pada Januari 2022 menunjukkan adanya peningkatan. Perseroan mencatatkan penjualan mobil sebesar 44.308 unit. Naik 65,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26.830 unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total penjualan mobil pada Januari 2022 mencapai 84.062 unit. Naik dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 52.909 unit. Di mana Astra mencatatkan market share 53 persen.

Sementara untuk penjualan LCGC yakni 12.117 unit, naik dari 9.765 unit di Januari 2021. Market share Astra LCGC pada Januari 2022 yakni 72 persen. Adapun penjualan Astra pada Januari didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 22.886 unit.

Disusul Daihatsu 18.319 unit. Lalu Isuzu 2.828 unit, UD Trucks 225 unit, serta Peugeot 50 unit. Sehingga totalnya mencapai 44.308 unit. Sementara penjualan produk LCGC pada Januari tercatat sebanyak 8.728 unit. Naik dibandingkan Januari 2021 sebanyak 7.179 unit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya