Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas,  Jarak Luncur 5 Km ke Arah Tenggara

Akibat muntahan awan panas Gunung Merapi, dilaporkan beberapa wilayah sudah mulai terjadi hujan abu.

oleh Muhammad Ali diperbarui 10 Mar 2022, 05:48 WIB
Seorang warga melihat Gunung Merapi dari Sleman, 2 Desember 2021. Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. (AGUNG SUPRIYANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Rabu 9 Maret 2022. Kejadian itu berlangsung mulai pukul 23.18 hingga Kamis 10 Maret sekira pukul 02.00.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM mengungkapkan kronologi Gunung Merapi mengeluarkan awan panas. Hal itu ditulis dalam akun twitter bercentang biru @BPPTKG.

"Awanpanas guguran #Merapi (APG) tanggal 9 Maret 2022 terjadi pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53, dan 10 Maret 2022 pukul 00.22 WIB. APG tercatat di seismogram dengan amplitudo maximal 75 mm dan durasi maximal 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," tulis BPPTKG yang dikutip, Kamis (10/3/2022).

"Pukul 23.48 WIB Pos Babadan melaporkan terjadi hujan abu," jelasnya. ·Kemudian pada pukul 00.14 WIB, Kamis (10/3/2022), intensitas seismik mulai mengecil. Visual Merapi mulai tertutup kabut. Namun seismik kembali meningkat pada pukul 00.23 WIB.

"Mohon untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," pinta BPPTKG.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hujan Abu

Dalam kejadian ini, dilaporkan beberapa wilayah sudah mulai terjadi hujan abu. Kondisi ini menyelimuti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan.

Pukul 01.30, aktivitas #Merapi sudah melandai. Pasca kejadian awanpanas guguran, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran.

"Awanpanas guguran #Merapi tanggal 10 Maret 2022 pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 191 detik. Jarak luncur max ±2.000 m ke arah tenggara," jelas BPPTKG.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yg telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan," demikian BPPTKG.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya