WHO: Subvarian Omicron BA.2 Terus Meningkat Secara Global

Subvarian omicron BA.2 dikatakan telah mendominan di seluruh dunia dan kemungkinan akan menjadi lebih umum.

oleh Camelia diperbarui 10 Mar 2022, 12:16 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Subvarian omicron BA.2 yang lebih menular daripada BA.1, saat ini dikatakan telah mendominan di seluruh dunia dan kemungkinan akan menjadi lebih umum. Meskipun begitu belum jelas apakah subvarian Covid ini dapat menginfeksi kembali orang yang terkena versi sebelumnya dari strain omicron.

 

Dilansir dari CNBC, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis COVID-19 WHO, mengatakan bahwa badan kesehatan global melacak empat versi omicron yang berbeda. 

Van Kerkhove mengatakan subvarian BA.2, yang lebih menular daripada versi BA.1 yang dominan saat ini, kemungkinan akan menjadi lebih umum.

BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1 sehingga kami berharap untuk melihat BA.2 meningkat dalam deteksi di seluruh dunia,” kata Van Kerkhove selama sesi tanya jawab yang disiarkan langsung di platform media sosial WHO, Selasa (8/3/2022). 

WHO sedang memantau BA.2 untuk melihat apakah subvarian ini menyebabkan peningkatan infeksi baru di negara-negara yang mengalami peningkatan pesat dan kemudian penurunan tajam dalam kasus omicron, katanya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tidak ada indikasi perbedaan keparahan infeksi

Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Van Kerkhove menekankan bahwa tidak ada indikasi perbedaan tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh salah satu subvarian, meskipun dia mencatat bahwa penelitian sedang berlangsung. Omicron umumnya tidak membuat orang sakit seperti varian alfa dan delta, meskipun menyebar lebih cepat.


Lebih menular

Ilustrasi Omicron (Arfandi/Liputan6.com)

Para peneliti di Denmark telah menemukan bahwa BA.2 sekitar 1,5 kali lebih menular daripada BA.1 dan lebih mahir menginfeksi orang yang divaksinasi dan bahkan booster. Namun, orang yang divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkannya daripada yang tidak divaksinasi.


Belum diketahui apakah bisa menginfeksi ulang

Omicron (sumber: Freepik)

Van Kerkhove mengatakan suntikan tetap sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, meskipun tidak mencegah semua infeksi. Dia meminta orang-orang untuk divaksinasi dan memakai masker di dalam ruangan. Dr Abdi Mahamud, manajer insiden Covid WHO, mengatakan tidak jelas apakah BA.2 dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya memiliki BA.1.


Telah menyebar di AS

Orang-orang mengantre untuk menerima tes Covid-19 di New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (ANGELA WEISS/AFP)

Itu bisa berdampak signifikan pada seberapa banyak virus dapat menyebar. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa dua pertiga orang yang tertular omicron mengatakan bahwa mereka pernah mengidap Covid sebelumnya.

Sebagian besar negara bagian di AS telah mengkonfirmasi keberadaan BA.2, meskipun beredar pada tingkat rendah dengan 460 total kasus yang dikonfirmasi sejauh ini, menurut basis data internasional yang melacak varian Covid.

 


Infografis 8 Fakta Covid-19 Varian Omicron

Infografis 8 Fakta Covid-19 Varian Omicron (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya