Jurus Pemkab Sidoarjo Atasi Persoalan Stunting dan Konsumsi Air Tanah

Dinkes Sidoarjo sudah menggelar rapat koordinasi dengan Satgas Penakib, yakni tim percepatan satuan tugas yang mengurusi angka kematian ibu dan anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2022, 16:00 WIB
Hari Gizi Nasional, simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. (pexels/shvets production).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur tengah gencar menjalankan program sosialisasi dan edukasi terkait kasus stunting.

Dalam upaya tersebut, Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman merinci bentuk intervesi yang akan ambil pemkab untuk menangani masalah stunting.

"Pendekatan melalui dua hal, yang pertama adalah menggerakkan semua pemangku kepentingan lintas instansi, kemudian gencar melakukan edukasi dan membantu pemenuhan gizi," ujarnya dilansir Antara, Kamis (10/3/2022).

Beberapa waktu lalu, kata dia, Syaf mengadakan rapat koordinasi dengan Satgas Penakib, yakni tim percepatan satuan tugas yang mengurusi angka kematian ibu dan anak.

"Ternyata sedang diurus keppres yang nanti akan menggabungkan antara penanganan angka kematian ibu dan anak serta penanganan stunting,” katanya.

Kemudian langkah kedua yang akan dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi air tanah.

"Air tanah dipakai untuk mandi dan cuci masih tidak ada masalah, tapi kalau untuk konsumsi sebaiknya jangan," kata Syaf.

Di Kecamatan Jabon yang airnya yang mengandung timbal pernah mendapat intervensi dari Pemkab Sidoarjo dengan menyediakan air bersih PDAM. Masyarakat diberi akses air bersih PDAM gratis selama dua bulan tapi sayangnya untuk melanjutkan itu masyarakat tidak mau membayar retribusi air bersih.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Sidoarjo akan melakukan uji laboratoirum terhadap air tanah. "Kami akan menguji kadar air tanah di 24 desa yang saat ini terdapat kasus stunting," kata Syaf.

Saksikan video pilihan berikut ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya