Detik-Detik Ratusan Warga Panik dan Mengungsi Usai Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 5 KM

Sebanyak 253 warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengungsi setelah gunung itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejauh 5 km

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2022, 13:46 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang teramati dari Yogyakarta (7/1/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebanyak 19 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi di daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. (AFP/Agung Supriyanto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 253 warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengungsi setelah gunung itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejauh 5 km ke arah tenggara pada Rabu (9/10) malam.

"Atas adanya peristiwa APG hingga hujan abu vulkanik itu, sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat yang aman," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Kamis, dikutip Antara.

Ia menyebutkan rinciannya warga yang mengungsi terdiri atas 60 warga di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, dan BPBD Kabupaten Sleman, menurut dia, melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut.

"BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung api Merapi," kata dia.

Abdul mengatakan BPBD telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Gunung Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya.

"Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah di tetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya