Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI menyebut sudah ada 80 WNI dan 3 WNA yang dievakuasi dari Ukraina menggunakan pesawat khusus.
"Proses evakuasi sudah kita lakukan pasca-tanggal 3 Maret 2022. Sebagaimana diketahui 3 Maret lalu sudah dipulangkan 80 WNI dan 3 WNA menggunakan pesawat khusus evakuasi dan telah tiba di Jakarta," ujar Judha Nugraha Direktur PWNI RI, Kamis (10/3/2022) dalam press briefing.
Baca Juga
Advertisement
"Di Kharkiv ada 6 WNI masing-masing pada 3 maret sebanyak 5 orang sudah bisa kita evakuasi dari Kharkiv ke Lviv dan kemudian kita bawa ke Polandia."
Judha Nugraha juga menyebutkan pada tanggal 7 Maret, ada 1 lagi WNI yang kita bisa evakuasi menuju ke Lviv, kemudian dibawa ke Warsawa.
"6 orang ini sudah kita pulangkan ke Indonesia. Ada dua lagi WNI di Kharkiv, Alhamdulillah sudah kita evakuasi dari daerah Khrkiv yang saat ini jadi zona pertempuran, ke zona yg lebih aman di Lviv."
"Jadi di Lviv adalah wilayah barat Ukraina yang relatif lebih aman, yang saat ini sedang menunggu untuk kita bisa seberangkan ke perbatasan Polandia."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evakuasi WNI Lainnya
Judha Nugraha kemudian menjelaskan bahwa dari Odessa, ada 7 ABK yang bekerja di kapal Joseph Surf yang selama ini tertahan dan tidak bisa berlayar di Odessa.
"Kita sudah evakuasi 7 ABK tersebut ke Bucharest dan sudah kita pulangkan ke Indonesia," ujar Judha Nugraha.
"Kemudian di Bucharest sendiri, masih ada 4, total awalnya ada 12 WNI kita yang harusnya ikut pesawat evakuasi. Namun karena positif COVID-19, sesuai protokol kesehatan tidak bisa kita angkut sehingga harus dikarantina lebih dulu di Bucharest."
"Saat ini, dari total 12 dan 1 guardian WNI total 13, sudah pulang 9, jadi ada 4 yang di Bucharest. Kemudian di Chernivtsi, ada mahasiswa asal Aceh yang sudah bisa kita bawa ke Lviv dan sudah diseberangkan ke Warsawa."
"Lalu di Vanovanskiv juga ada 2 mahasiswa kita asal Aceh juga yang sudah kita bawa ke Lviv dan kita seberangkan ke Warsawa."
Judha menjelaskan bahwa data WNI hingga saat ini terus berubah-ubah lantaran lambatnya proses pendataan.
Advertisement