Liputan6.com, Jakarta - Ajang Paris Fashion Week 2022 yang prestisius dimanfaatkan beragam brand untuk mempromosikan diri. Salah satunya brand ponsel Realme yang menggandeng label techware fashion asal Denmark, Heliot Emil. Kolaborasi keduanya mewujud dalam tas ponsel mewah.
Lewat keterangan di saluran Youtube Heliot Emil, brand itu mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan realme yang menjadi mitra ponsel resmi global untuk pertunjukan koleksi Musim Gugur/Musim Dingin 2022 mereka. Heliot Emil secara khusus merancang tas ponsel berbahan kulit.
Baca Juga
Advertisement
Tas ponsel itu dikenakan salah satu model dalam show berjudul Solitary Uniform pada 3 Maret 2022. Dua kata yang saling berseberangan itu dikatakan menjadi pondasi bagi koleksi mereka musim ini.
Ide berangkat dari Direktur Kreatif Heliot Emil, Julius Juul yang mempertanyakan apakah mungkin mendefinisikan ulang konsep 'seragam'. Konsep itu, disebutnya, sudah ada berabad-abad lamanya, tapi penerapannya dalam kehidupan nyata tidaklah sederhana. Belum lagi dengan proses menyisipkan elemen yang tidak familiar ke dalamnya.
Namun, lewat risetnya, Julius menemukannya dalam deretan gambar pekerja pabrik kapur. Semua berbusana tak sama, tetapi dengan lingkungan kerja mereka, busana mereka terlihat serupa, merangkum sebuah seragam yang soliter.
Julius kemudian mengeksplorasi seragam di masa depan, dipadukan dengan teknologi untuk menghasilkan garmen yang dicetak secara 3D. Begitu pun dengan aksesori dan alas kaki yang bertujuan meminimalkan limbah sekaligus meningkatkan level detail karena disematkan beragam fitur canggih, seperti RFID GPC Blocking, kain antiradiasi, dan kain timbul penahan panas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inspirasi Desain
Inspirasi tas ponsel itu datang dari teknologi Light Shift Design realme. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, dengan teknologi itu, backcover ponsel realme 9 Pro series dapat berubah warna saat berada di bawah sinar matahari berkat teknologi fotokromik organik OCA.
Tas ponsel bergaya hypebeast itu didominasi material kulit berwarna hitam. Heliot Emil memadukan teknik cutting khusus yang mencerminkan kesan industrial elegan khas brand yang berbasis di Kopenhagen.
Pada bagian talinya mengekspos punggung ponsel yang dapat berubah warna dari biru ke merah dalam tiga detik. Tanpa sinar matahari, warna merah itu akan berubah kembali ke biru dalam 2--5 menit.
Advertisement
Bukan Kolaborasi Perdana
Realme bukan pertama kali berkolaborasi dengan sektor fesyen. Sebelumnya, brand ponsel asal China itu telah berkolaborasi dengan desainer MUJI, Naoto Fukasawa, serta Jose Levy, desainer Hermes.
Pengumuman kolaborasi dengan Heliot Emil diumumkan pada 16 Februari 2022, bersamaan dengan peluncuran realme 9 Pro Series. "Sebagai brand tech trendsetter, realme kerap berkolaborasi dengan desainer maupun seniman yang memiliki semangat yang sama dengan realme," kata Palson Yi, Marketing Director realme Indonesia.
Panggung Paris Fashion Week dipilih karena gengsinya yang tinggi bagi pelakon industri fashion. Menurut Palson, hal itu sejalan dengan visi realme yang ingin menciptakan produk berdesain berkarakter yang mewakili jiwa muda. Penampilan realme awal Maret lalu sekaligus menjadi merek ponsel pintar pertama yang debut di jadwal utama Paris Fashion Week.
Pencurian Identitas
Sementara itu, federasi penyelenggara pesta mode bergengsi Paris ini, Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM), merilis sebuah pernyataan mengejutkan. Mereka mengumumkan dugaan pencurian identitas yang mengatasnamakan Paris Fashion Week oleh agensi gadungan. FHCM pun sudah melaporkannya ke polisi.
"Komunikasi palsu dan tawaran pekerjaan mengatasnamakan Federation de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutif-nya saat ini beredar," bunyi keterangan awal FHCM, Rabu, 9 Maret 2022.
Federasi ini melanjutkan, "Klaim ini menawarkan kontrak permanen untuk agensi (Egeriam), dugaan agen kreatif Federasi. Ini terutama disampaikan oleh profil Charlotte Seguin dan Violene La Borde di media sosial (Linkedin, Facebook...)."
FHCM kembali menegaskan pihaknya sama sekali tidak berhubungan dengan agensi gadungan tersebut. "Federation de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutifnya sama sekali tidak terkait dengan profil ini, yang keasliannya dipertanyakan," jelas mereka.
Advertisement