Liputan6.com, Jakarta - Tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi kembali naik. Temuan survei Y-Publica menunjukkan sebanyak 75,8 persen publik merasa puas, bahkan di antaranya 5,3 persen sangat puas.
“Kepuasan publik terhadap Jokowi kembali naik,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).
Advertisement
Kepuasan publik sempat turun ke angka 70,3 persen pada survei November 2021 setelah mencapai rekor 80,2 persen pada survei Mei 2021.
Meskipun kepuasan tinggi, Rudi mengingatkan bahwa realitas di lapangan bisa tampak berbeda. Kelangkaan minyak goreng yang menciptakan antrean panjang para emak-emak terjadi di sejumlah daerah. Demikian pula dengan naiknya harga kedelai dan komoditas lain seperti daging sapi.
“Pandemi masih menimbulkan masalah pada rantai pasok (supply chain) secara global, ditambah dengan faktor-faktor domestik lainnya, berpengaruh pada rentannya ketahanan pangan di dalam negeri,” jelas Rudi.
Pecahnya perang di Ukraina berpotensi menambah gejolak kenaikan harga komoditas, termasuk pangan dan energi. Menurut Rudi, pemerintah masih mempunyai banyak pekerjaan rumah untuk menjaga ketersediaan barang-barang dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
“Jika tidak diatasi dengan baik, bisa jadi kepuasan publik akan stagnan atau bahkan melorot,” pungkas Rudi.
Survei mencatat sebanyak 20,5 persen publik tidak puas, di antaranya 2,8 persen merasa sangat tidak puas, dan sisanya 3,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei Y-Publica
Survei Y-Publica dilakukan pada 24 Februari-4 Maret 2022 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement