Jembatan yang Hubungkan Dua Desa di Situbondo Ambruk, Akses Terputus

Kendaraan roda dua maupun roda empat harus memutar melewati jalur Arak-Arak Bondowoso, hingga jembatan darurat selesai dibangun.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi jembatan ambruk di Solok Selatan, Sumatera Barat. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Situbondo - Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan akan segera membangun jembatan alternatif pascaambruknya jembatan yang merupakan akses utama penghubung dua desa, yakni Desa Gunung Malang dan Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh.

"Kami sudah memerintahkan Kepala Dinas PUPR untuk segera membangun jembatan darurat bekerja sama dengan pemerintah desa setempat," ujar Bung Karna, sapaan bupati, usai meninjau jembatan ambruk di di Dusun Kesambirampak, Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh, Situbondo, Kamis.

Untuk sementara waktu kendaraan roda dua maupun roda empat harus memutar melewati jalur Arak-Arak Bondowoso, hingga jembatan darurat selesai dibangun. Sedangkan untuk pembangunan permanen akan dialokasikan melalui APBD.

"Akan kami alokasikan anggaran pembanguan jembatan permanen melalui APBD, karena jembatan tersebut merupakan sarana transportasi warga," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunung Putri, Titin Murtina mengaku, jembatan dengan panjang 8 meter, lebar 5 meter dan tinggi 6 meter itu ambruk saat sebuah truk yang mengangkut kayu melintas di jembatan tersebut.

"Jembatan ini usianya sudah puluhan tahun. Bangunannya sudah rapuh. Ini jembatan lama, yang katanya tanpa ada penopang besinya," ujarnya.

Kades Titin mengaku akan segera membangun jembatan darurat. Pemerintah desa akan berkolaborasi dengan Dinas PUPR untuk membangun jembatas tersebut, agar akses jalan warga tidak terganggu.

"Sesuai perintah Pak Bupati, untuk sementara waktu kami akan membangun jembatan darurat," katanya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya