Liputan6.com, Jakarta - Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva meyakini jika Rusia akan masuk ke dalam resesi.
Namun belum diketahui pasti apakah negara-negara tetangga di Eropa dan Asia akan mengalami nasib yang sama seperti Rusia.
Advertisement
Kekhawatiran IMF muncul seiring pengetatan kondisi ekonomi sebagai akibat dari peristiwa dua pekan terakhir dapat menghambat negara-negara yang sudah lambat pulih dari pandemi Covid-19, katanya.
"Itu mungkin berarti beberapa pemicu ketakutan resesi," ujar kata Georgieva, dikutip dari CNBC International, Jumat (11/3/2022).
IMF juga kemungkinan akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global, karena terjadinya invasi Rusia di Ukraina.
"Kami berpikir akan menurunkan proyeksi pertumbuhan sebagai akibat dari krisis (Rusia Ukraina), tetapi kami masih berharap dunia berada di wilayah pertumbuhan yang positif," jelas dia.
Dikatakan banyak ketidakpastian dampak perang Rusia Ukraina. "Jelas, dari berapa lama perang ini berlangsung adalah faktor ketidakpastian utama yang kita hadapi," ujarnya.
Efek Invasi Rusia
Menurut Georgieva, beberapa efek dari invasi, termasuk kenaikan harga komoditas dapat menyebabkan masalah bagi ekonomi dunia dan menghambat pertumbuhan.
Diketahui bahwa harga komoditas di berbagai negara di dunia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran investor tentang konflik Rusia-Ukraina yang akan mempengaruhi pasokan global.
Pada Januari 2022, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,4 persen tahun ini, moderasi dari 5,9 persen yang dialami pada 2021.
Advertisement