Rupiah Berpeluang Melemah Imbas Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Gagal

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi melemah, dipicu gagalnya negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2022, 10:40 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (Gambar oleh Mohamad Trilaksono dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi melemah, dipicu gagalnya negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Rupiah bergerak melemah 32 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.308 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.276 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi berbalik melemah hari ini dengan hasil negosiasi Ukraina dan Rusia yang tidak menemui kesepakatan kemarin di Turki," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/3/2022).

Dengan demikian, lanjut Ariston, Rusia masih akan melanjutkan invasi di Ukraina hingga tujuannya tercapai.

"Perang ini akan terus mendorong kenaikan harga komoditi dan kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global," ujar Ariston.

 


Inflasi AS

Petugas menunjukkan uang rupiah di penukaran uang, Jakarta, Senin (9/11/2020). ). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar

Selain itu setelah rilis data inflasi konsumen AS Februari semalam, Ariston menilai ekspektasi terhadap kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif meningkat.

Inflasi konsumen AS pada Februari 2022 naik 7,9 persen, tertinggi dalam 40 tahun.

"Hal itu memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston.

Rupiah pada hari ini diperkirakan bergerak melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.250 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya