Ramadan Menjelang, Kakorlantas Minta Tol Trans Jawa yang Rusak Diperbaiki

Firman menyampaikan, perlu persiapan fisik, kemudian kendaraan yang akan digunakan, lalu perilaku saat di jalan, muatan yang dibawa, sampai rencana pariwisata ke tempat yang dituju.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Mar 2022, 14:10 WIB
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Firman Santyabudi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Firman Santyabudi menjajal mengendarai mobil untuk merasakan kondisi nyata saat berkendara menyusuri Tol Trans Jawa, sebagai persiapan Ramadan 1443 Hijriah.

"Ada beberapa yang perlu kita persiapkan seperti anggota kita, masyarakat yang  mudik," ujarnya usai Rapat Koordinasi di Posko Lalu Lintas Bundaran Waru Surabaya, Kamis (10/3/2022).

Firman menyampaikan, perlu persiapan fisik, kemudian kendaraan yang akan digunakan, lalu perilaku saat di jalan, muatan yang dibawa, sampai rencana pariwisata ke tempat yang dituju.

"Tolong disiapkan karena masih pandemi," ungkap Firman.

Temuan lainnya adalah pagar pembatas jalan tol ada beberapa yang rusak, jalan yang bergelombang maupun berlubang, kendaraan dengan muatan yang lebih membuat jalan sedikit terhambat atau bahkan tidak mampu menanjak saat di tanjakan.

"Saya nyoba sendiri nyetir tadi, ternyata orang sampai Jatim ini capek terus bawaannya ingin cepat sampai, laju gak terkontrol akhirnya (tabrak) pagar yang kena. Lalu, hujan deras beberapa ada genangan yang akan berbahaya," ujarnya.

 


Perbaikan

Untuk itu, dalam koordinasi tersebut ia berpesan kepada stakeholder terkait agar juga segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak sebelum Bulan Ramadhan. Sehingga, jalannya arus mudik nanti dapat berjalan kondusif.

Ia pun menginstruksikan pada seluruh petugas untuk melakukan pengawasan di berbagai titik rawan. Termasuk memanfaatkan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan mobil INCAR untuk melakukan pengawasan serta penindakan apabila ada pelanggaran yang terjadi.

"Bukan tujuan kami memperbanyak tilang masyarakat tapi edukasi. Lebih baik jika masyarakat sadar aturan lalu lintas," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya