Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Bambang Susantono sebagai kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sosok Bambang dipandang jadi tokoh tepat untuk memimpin ibu kota baru.
Ekonom senior sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, Bambang memiliki tugas penting untuk melakukan percepatan pembangunan IKN Nusantara. Apalagi, waktu yang dimilikinya hanya terpaut sekitar 2 tahun saja.
Untuk itu, Piter menilai, telah menjadi tugas Bambang sebagai kepala Otorita IKN Nusantara untuk bisa menggaet investasi dalam mendorong pembangunan.
“Sangat dibutuhkan kecakapan kepala IKN dan wakil nya untuk mensinergikan semua pihak melakukan percepatan pembangunan IKN. Termasuk dalam hal ini mendorong investasi swasta atau kerjasama pemerintah dan swasta,” terangnya saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (11/3/2022).
Peran dari Bambang maupun Dhony Raharjoe jadi vital melihat porsi pendanaan IKN Nusantara. Pendanaan IKN telah disetujui sebagian berasal dari APBN khususnya untuk pembangun infrasturktur dasar, istana negara dan gedung pemerintahan.
“Sebagian besar dibangun oleh swasta atau kerja sama badan usaha dengan pemerintah atau juga oleh BUMN, untuk mengoordinasikan semia ini adalah tugas utama dari kepala otorita,” katanya.
Latar belakang keduanya dipandang Piter telah cocok memimpin pengembangan IKN Nusantara. Mulai dari pendidikan teknik sipil yang pernah diemban, hingga pernah menjabat sebagai wakil menteri perhubungan.
“Pak bambang memiliki background pendidikan teknik sipil dan perencanaan kota, punya pengalaman sebagai wamenhub dan ahli transportasi juga. Sementara pak Dhony memiliki background swasta yang membidangi properti,” kata dia.
Ia berharap dengan sinergi antara dua latar belakang yang dinilai bisa melengkapi itu, bisa membuat pembangunan IKN Nusantara lebih cepat. Apalagi waktu yang diberikan untuk pembangunan infrastruktur dasar adalah 2 tahun.
“Gabungan keduanya diharapkan bisa mempercepat pelaksanaan pembangunan IKN. Waktu pembangunan IKN relatif cukup pendek. Hanya sekitar dua tahun. Tahun 2024 infrstruktur dasar dan beberapa gedung pemerintah terutama istana negara harus sdh berdiri dan pemerintah sdh bisa pindah ke IKN yang baru,” tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Penentu
Lebih jauh, Piter menilai kinerja Bambang sebagai kepala otorita jadi penentu keberlanjutan pembangunan IKN Nusantara. Kinerja ini juga dipandang bisa jadi faktor pendorong atau faktor penghambat sekaligus.
“Ketua otorita jadi penentu, yang bisa menghalangi adalah ketika ketua otorita tidak berkinerja baik,” tukasnya.
Advertisement