Legenda Tinju Hector 'Macho' Camacho Tewas Ditembak, Polisi Tetapkan 5 Tersangka 10 Tahun Kemudian

Hector 'Macho' Camcho merupakan petinju yang pernah memenangkan gelar juara dunia di 3 kelas berbeda.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 11 Mar 2022, 19:46 WIB
Hector Macho Camacho (Kiri) meninggal dunia akibat penembakan di Puerto Rico, 2012 lalu. (AFP/Rhona Wise)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menanti lebih dari 10 tahun, keluarga legenda tinju profesional, Hector Macho Camacho akhirnya bisa mendapat keadilan. Itu setelah pihak berwajib berhasil menetapkan 5 orang sebagai tersangka dalam penembakan petinju asal Puerto Rico tersebut pada November 2012 lalu.

Camacho ditembak di dalam mobilnya bersama temannya, Adrián Mojica Moreno. Moreno tewas di lokasi kejadian, sementara Camacho sempat bertahan beberapa hari. Pihak keluarga memutuskan untuk melepas alat bantu kehidupan Camacho pada 24 November. Dia meninggal di usia 50 tahun.

Pihak kepolisian sempat kesulitan melacak para pelaku penembakan tersebut. Namun seperti dilansir dari britishboxingnews, lima orang kini telah dijadikan tersangka atas pembunuhan tersebut. 

Empat di antaranya bahkan sudah lebih dulu ditahan atas tuduhan yang tidak terkait dengan penembakan Camacho. Sementara dua tersangka lainnya diketahui sudah tewas bunuh diri. 

Penembakan terhadap Camacho tidak hanya terjadi sekali saja. Pada 12 Februari 2011, Camacho juga sempat diberondong peluru di kawasan perumahan Luis Lloréns Torres di San Juan. Saat itu, dia hendak membawa rekannya ke bar terdekat saat dua orang mendekat dan mencoba membegal mobil BMW yang dikendarainya. Mereka berhasil lolos meski kedua pelaku sempat melepaskan tembakan. 

 


Tertembak di Rahang

Hector "Macho" Camacho Sr. (kana) dan lawannya Troy Lowry (L) berpose di hadapan fotografer saat timbang badan di Miami, 2 Februari 2001 lalu. (AFP/Rhona Wise)

Sayang Camacho tidak semujur itu saat penembakan kembali menimpanya setahun kemudian. Dia tertembus peluru di bagian rahang saat ditembak pelaku yang menggunakan kendaraan SUV. 

Saat itu, dia bersama teman masa kecilnya Moreno tengah melintas di jalan tol  Puerto Rico Highway 167 dengan mobil Ford Mustang. Moreno yang duduk di balik kemudi tewas seketika, sementara Camacho yang berada di bangku penumpang sempat dirawat beberapa hari. 

"Keadilan. Keadilan telah ditegakkan," ujar ibu Camacho, Maria Matias menanggapi penangkapan ini.

"Mereka memberi kami keadilan. Saya bisa tidur dengan tenang. Saya bisa makan dan minum sedikit kopi di pagi hari," sambung ibunda mantan juara dunia kelas bulu versi WBC itu menambahkan. 

 


Mantan Juara Dunia 3 Kelas Berbeda

Selama menjalani karier sebagai petinju profesional, Camacho dikenal tidak hanya tangguh. Permainannya juga menghibur. Dia pernah menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda. Mendiang merupakan juara dunia kelas bulu WBC (1983, 1984), kelas ringan WBC (1985-1987, dan pernah dua kali merebut gelar kelas welter junior versi WBO antara tahun 1989 dan 1992.

Sepanjang kariernya, Camacho telah berhadapan dengan petinju-petinju legendaris lainnya, termasuk Oscar de La Hoya, Sugar Ray Leonard, Roberto Duran, Julio Chesar Chavez, hingga Felix Trinidad.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya