4 Pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Usai Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi erupsi pada Rabu malam 9 Maret hingga Kamis dini hari 10 Maret 2022. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun angkat bicara.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Mar 2022, 18:25 WIB
Gunung Merapi, Senin malam (7/3/2022), meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya. (Liputan6.com/ BPPTKG)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi erupsi pada Rabu malam 9 Maret hingga Kamis dini hari 10 Maret 2022. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun angkat bicara.

Menurut Ganjar, belum ada laporan warga dievakuasi akibat erupsi Gunung Merapi tersebut. Dia menilai warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar.

Saat ditanya terkait dugaan ada warga yang belum memiliki tempat pengungsian, Ganjar memastikan sudah ada lokasinya.

"Belum dan mereka sudah punya tempatnya kok," ujar Ganjar, Kamis 10 Maret 2022.

Selain itu, Ganjar menyebut, warga sekitar Gunung Merapi sangat bagus kearifan lokalnya untuk menghadapi kejadian erupsi.

Berikut 4 pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait erupsi Gunung Merapi dihimpun Liputan6.com:


1. Pastikan Belum Ada Pengungsian

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, (Foto : Humas Pemprov Jateng)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut belum ada laporan warga dievakuasi hingga Kamis siang 10 Maret 2022 akibat erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu malam 9 Maret 2022.

Ganjar menilai warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar. Saat ditanya terkait dugaan ada warga yang belum memiliki tempat pengungsian, Ganjar pastikan sudah ada lokasinya.

"Belum dan mereka sudah punya tempatnya kok," kata Ganjar kepada awak media di kantornya, Kamis 10 Maret 2022.

 


2. Pastikan Warga Paham, Tinggal Tingkatkan Refleks

Wisata Gunung Merapi masih menjadi pilihan banyak wisatawan untuk menghabiskan waktu libur panjang akhir pekan kemarin. Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Ganjar menyebut warga sekitar Merapi sangat bagus kearifan lokalnya untuk menghadapi kejadian erupsi. Ia juga yakin, warga jauh lebih paham.

"Tinggal refleknya saja yang butuh diingatkan oleh pemerintah," kata dia.

 


3. Terus Pantau Gunung Merapi

Lansia berjalan mobil bak terbuka yang menunggu saat dievakuasi dari rumah mereka di lereng Gunung Merapi, di Krinjing, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Evakuasi dilakukan bagi warga lereng Merapi menyusul peningkatan status aktivitas vulkanik gunung tersebut. (AP Photo/Taufiq Rozzaq)

Terlepas dari itu, Ganjar mengatakan terus memantau perkembangan Gunung Merapi. Pantauan dilakukan para vulkanolog dan bekerja sama dengan wilayah Yogyakarta.

"Kita dilapori setiap hari, sehingga semuanya BPBD melakukan kontroling," terang Ganjar.

 


4. Pantau dan Mitigasi Potensi Bencana Lain

Ilustrasi - Erupsi Gunung Merapi. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Tak hanya Merapi, gunung berapi lainnya juga turut dipantau. Termasuk kebencanaan lain seperti longsor hingga banjir. Sejalan, mitigasi juga disiapkan terus menerus.

"Sehingga betul-betul di area sekitar Merapi ini, bisa kita kelola bersama-sama," jelas Ganjar.


Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006?

Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya