Anak Alami Reinfeksi COVID-19, Segera Bawa ke Dokter Bila Ada Gejala Menetap Setelah Isoman

Seperti orang dewasa, anak-anak pun bisa berisiko mengalami reinfeksi COVID-19. Meski dalam sejumlah kasus tergolong ringan tapi ada juga kondisi yang berat.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Mar 2022, 22:21 WIB
Kasus Covid-19 varian Omicron pada anak meningkat, ketahui gejala khas-nya menurut IDAI. (pexels/andrea piacquadio).

Liputan6.com, Jakarta Seperti orang dewasa, anak-anak pun berisiko mengalami reinfeksi COVID-19. Meski dalam sejumlah kasus tergolong ringan tapi ada juga kondisi yang berat.

Reinfeksi sebagian besar ringan karena pernah sakit sebelumnya. Jadi sudah update kekebalan. Namun meski dia sudah sembuh, anak bisa mengalami long COVID-19,” kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Pediatri Tropis RS Pondok Indah – Pondok Indah Prof Hinky Hindra Irawan Satari dalam diskusi Covid-19 pada Anak, ditulis Jumat (11/3/2022).

Untuk mengetahui adanya long COVID-19 pada anak, kata Prof Hinky, orangtua perlu mengawasi gejala COVID-19 yang menetap pada anak. 

“Mestinya gejala omicron 3-10 hari hilang, sedangkan Delta 2 minggu gejalanya juga hilang. Namun kalau dia ada minimal satu gejala menetap seperti lemas, batuk, sesak, mual, muntah, segera periksakan ke dokter,” katanya.

Prof Hinky menerangkan, saat anak mengalami reinfeksi, dia bisa terkena varian yang sama sehingga orangtua tidak boleh lengah mengawasi kondisnya.

“Kalau ada gejala menetap, nggak usah nunggu 1 bulan untuk kontrol. Misalnya, ini anak kok nggak ada perubahan. Mual terus misalnya, itu gejala. Nanti sama dokter dilihat. Batuknya bukan asma, mualnya bukan GERD, ini long COVID-19. Sehingga tiap bulan perlu check-up ke dokter spesialis,” jelasnya.

 


Kenali tanda bahaya pada anak

Perhatikan juga tanda bahaya pada anak bila ia mengalami: 

- Kuduk kaku

- Ruam

- Silau 

- Kejang

- Lengan dan kaki dingin

- Pucat, kebiruan

- Menangis lemah/tidak seperti biasa

- Mengantuk dan sulit untuk dibangunkan

- Menangis terus menerus, gelisah, penurunan kesadaran

- Sesak, tidak mau menyusu

- Tidak bereaksi

- Tidak mau makan dan minum

- Tidak mau beraktivitas seperti biasa

 

 


Waspadai Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C)

Banyak anak dengan MIS-C terinfeksi virus penyebab COVID-19 atau mempunyai riwayat pernah terinfeksi atau kontak dengan penderita COVID-19, kata Prof Hinky.

"MIS-C bisa bersifat serius sampai menyebabkan kematian. Namun, sebagian besar sembuh dengan pengobatan," katanya.

MIS-C merupakan suatu kondisi di mana berbagai organ tubuh meradang, di antaranya jantung, paru, otak, ginjal, kulit, mata, saluran cerna. 

 

Waspadai demam berkepanjangan ditambah satu atau lebih gejala di bawah ini:

• Nyeri lambung

• Mata kemerahan

• Diare

• Pusing

• Ruam

• Muntah

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya