Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada hari Jumat. Berkonsolidasi pada akhir minggu yang bergejolak karena investor menaksir potensi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS. Akan tetapi analis memperingatkan eskalasi di Ukraina dapat memacu permintaan safe-haven lebih lanjut.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (12/3/2022), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen pada USD 1,991.20 per ounce pada 1050 GMT, tetapi tetap siap untuk kenaikan mingguan sekitar 1,2 persen. Emas berjangka AS turun 0,1 persen pada USD 1,997,70.
Advertisement
Harga emas sekarang berkonsolidasi, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS menambah beberapa tekanan sementara investor menunggu perkembangan tambahan seputar Ukraina, kata Brian Lan, direktur pelaksana di dealer GoldSilver Central.
Inflasi AS menggelembung pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Kamis, mengunci ekspektasi untuk kenaikan suku bunga minggu depan, yang pada gilirannya akan diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Perang Rusia-Ukraina
Sementara imbal hasil yang kuat untuk saat ini menyeret emas, yang berhenti sejenak untuk bernafas, eskalasi di Ukraina akan membuang faktor teknis "keluar jendela," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets UK.
Investor bergegas ke aset-aset safe-haven karena krisis Ukraina semakin membesar, mendorong harga emas pada hari Selasa mendekati level rekor mereka yang dicapai pada Agustus 2020, tetapi reli sejak itu melambat.
Advertisement