Liputan6.com, London- Pemerintah Inggris akhirnya memberi lampu hijau bagi Roman Abramovich untuk menjual Chelsea dalam 81 hari ke depan atau hingga 31 Mei 2022. Namun buruknya, lampu hijau ini hanya diberikan kalau Abramovich rela tak mendapatkan satu pounds pun dari hasil penjualan itu.
Awalnya, Abramovich ingin buru-buru menjual Chelsea. Namun pemerintah Inggris tak bodoh karena sudah menjatuhkan sanksi pembekuan aset Abramovich pada Kamis (10/3/2022) lalu.
Advertisement
Saat ini, Chelsea masih diizinkan untuk melakukan kegiatan seperti biasa. Meski begitu, banyak pembatasan yang bisa membuat klub tercekik karena tak bisa melakukan banyak hal termasuk transfer pemain sampai jual tiket.
Taipan Inggris yang juga pengusaha properti, Nick Candy menjadi salah satu kandidat pembeli Chelsea. Meski begitu, Abramovich tak akan menerima satu pounds pun dari penjualan The Blues.
Batas Waktu
Pemerintah Inggris menegaskan Chelsea bisa beroperasi normal lagi kalau setuju dengan syarat yang diajukan. Chelsea diberi waktu hingga 31 Mei untuk menyutujui syarat yang diajukan.
"Izin khusus bisa diberikan agar penjualan bisa berlangsung," ujar juru bicara PM Inggris.
"Tapi tak ada celah bagi Roman Abramovich ambil untung dari penjualan ini."
Advertisement
Desakan Sponsor
Saat ini, sponsor Chelsea pun sedang gelisah dengan permintaan pemerintah Inggris. Nike misalnya sedang mempertimbangkan soal kontrak 900 uta pounds mereka dengan Chelsea.
Sedangkan sponsor utama Chelsea, Three sudah menunda kontrak 40 juta pounds setahun dengan Chelsea. Sedangkan penjualan tiket dikurangi, pengeluaran juga dibatasi.
Peringkat
Advertisement