Indonesia Bakal Punya Jet Tempur Termahal Ketiga di Dunia, Apa Hebatnya?

Baru-baru ini, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani kesepakatan pembelian jet tempur Rafale dari Prancis.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 12 Mar 2022, 21:00 WIB
Sebuah jet Rafale terbang di langit di pangkalan udara militer Tanagra, sekitar 82 kilometer (51mil) utara Athena, Yunani, Rabu (19/1/2022). Yunani menerima enam jet tempur Rafale pertama dari Prancis yang dibeli berdasarkan kesepakatan pertahanan dengan Prancis. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Liputan6.com, Jakarta Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga kini menjadi militer paling hebat setidaknya untuk kawasan Asia Tenggara. Dari segi jumlah personil hingga alutsista yang dimiliki, jauh di atas negara-negara tetangga.

Satu hal yang terus diperkuat di era kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah kekuatan angkatan udara atau TNI-AU. Baru-baru ini, Prabowo menandatangani kesepakatan pembelian jet tempur Rafale dari Prancis.

Tahukah kalian bahwa jet tempur incaran Indonesia ini merupakan salah satu jet tempur paling ditakuti di dunia? Dilihat dari segi teknologi dan persenjataannya, wajar jika Rafale ini kini menjadi jet tempur termahal ketiga di dunia. Hal ini seperti dikutip dari India Time.

Jet tempur Rafale dibandrol oleh Dassault selaku pembuatnya USD 115 juta atau setara Rp 1,6 triliun (dengan kurs 14.000). Rafale masih kalah mahal dari Lockheed Martin F-35B  yang dihargai USD 135,8 juta, dan Eurofighter Typhoon seharga USD 124 juta.

Lantas, apa kecanggihannya? 

 


Kemampuan Tempur Rafale

Enam Jet tempur Rafale terbang di langit di pangkalan udara militer Tanagra, sekitar 82 kilometer (51mil) utara Athena, Yunani (19/1/2022). Yunani menerima enam jet tempur Rafale pertama dari Prancis yang dibeli berdasarkan kesepakatan pertahanan dengan Prancis. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Dikutip dari website resminya dassault-aviation.com, jet tempur Rafale memiliki kapabilitas 'Omnirole'. 

Jet tempur ini juga mampu berperan dalam misi permanen 'Peringatan Reaksi Cepat' (QRA) dalam misi pertahanan udara atau kedaulatan udara. 

Selain itu, Dassault juga membeberkan bahwa Rafale mampu melakukan proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, dan misi pengintaian.

Rafale, menurut perusahaan dirgantara itu, bisa melakukan serangan pelatihan pilot dan tugas pencegahan nuklir.

Rafale juga diklaim baik dalam unjuk kekuatan di ketinggian rendah, kecepatan tinggi (dissuasive), atau membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas).

 


Kemampuan Persenjataan

Sebuah jet Rafale disemprot dengan air saat angkatan udara Yunani memberi hormat kepada enam jet baru di pangkalan udara militer Tanagra, utara Athena, Yunani (19/1/2022). Rafale ini semakin memicu ketegangan dengan saingan bersejarah Yunani dan mitra NATO Turki. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Pesawat dilengkapi mesin ganda M88-2 buatan SNECMA dan jet mampu terbang dengan kecepatan 1.389 km/jam.

Dari segi persenjataan, Dassault Rafale juga dapat membawa berbagai senjata perang. Seperti Mica, Magic, Sidewinder, ASRAAM dan rudal udara-ke-udara AMRAAM, rudal udara-ke-darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick dan PGM100 serta rudal anti-kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon anti-ship missiles.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya