SMF Genjot Peningkatan Serapan KPR Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Pemerintah terus mendorong ketersediaan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Mar 2022, 16:21 WIB
Keberadaan PT SMF sebagai lembaga pembiayaan yang dibentuk Pemerintah menjadi sangat penting dalam memasok dana jangka panjang

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2021 bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dana itu merupakan dana penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada SMF sebesar Rp 2,25 triliun pada 2021. Pemerintah terus mendorong ketersediaan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini untuk memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif terutama untuk mendorong peningkatan kesejahteraan MBR.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menuturkan, fasilitas likuiditas untuk pembiayaan perumahan yang dalam hal ini yang dikelola oleh SMF bisa benar-benar memberikan dukungan bagi masyarakat terutama masyarakat berpendapatan rendah mendapatkan unit rumah bagi mereka bertempat tinggal.

Seluruh dana PMN sebesar 2,5 triliun pada 2021 tersebut di-blended dengan dana dari penerbitan surat utang.

Kemudian total dananya seluruhnya digunakan untuk mendukung program KPR FLPP dalam memenuhi target subsidi pembiayaan KPR FLPP bagi 157.500 unit rumah pada tahun 2021 bagi MBR.

Ia menuturkan, hal itu saat kunjungan dan menghadiri penandatanganan komitmen untuk melaksanakan Key Performance Indicators / Indikator Kinerja Utama terkait dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2021 PT SMF (Persero) dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau KIW di Kantor Kawasan Industri Terpadu (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat, 11 Maret 2022.

"Program ini merupakan sinergi SMF dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementrian PUPR,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (12/3/2022).

Adapun SMF meyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP sedangkan 75 persen porsi lainya disediakan oleh BLU PPDPP.

Pada 2021, penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah, dengan porsi PPDPP (75 persen) sebesar Rp19,58 triliun, yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp16,62 trilun dan pengembalian pokok sebesar Rp2,96 triliun, dan porsi SMF (25 persen) sebesar Rp4,62 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dukungan SMF

Logo SMF. Dok SMF

Dukungan dan kolaborasi pada Program KPR FLPP merupakan wujud peran SMF sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.

Dalam menjalankan program ini Perseroan bersinergi dengan BLU PPDPP dalam mengalirkan dana pendampingan porsi perbankan untuk Pembiayaan KPR FLPP yang ditujukan kepada Bank Penyalur. Adapun per akhir 2021, pengelolaan dana Pemerintah untuk KPR FLPP yang sebelumnya dilakukan melalui BLU PPDPP dialihkan dan dikelola oleh BP Tapera.

Sementara itu, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo dalam paparannya menyampaikan realisasi penggunaan dana Penyertaan Modan Negara (PNM) Tahun 2021 pada SMF, di Jawa Tengah realisasi penyaluran dana KPR FLPP pada 2021 adalah sebesar Rp1.295 miliar untuk 9.742 unit rumah.

"Ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Di mana dana yang dialirkan untuk KPR Subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Heliantopo.

Heliantopo berharap dukungan SMF pada Program KPR FLPP ini juga akan memberikan efek berlipat (multiflier effect) bagi sektor perumahan, sehingga dapat ikut menggerakan 170 industri turunan lainnya di sektor perumahan dan akan menciptakan penyerapan tenaga kerja, perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Cerita Warga

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani juga berkesempatan berdialog dengan 10 orang debitur atau mayarakat penerima manfaat Program KPR FLPP di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Masyarakat mengaku merasa sangat terbantu dengan dukungan Pemerintah melalui SMF di Program KPR FLPP. Selain harga rumah yang terjangkau, banyak diantaranya rumah warga tersebut berfungsi sebagai tempat usaha yang menghidupkan ekonomi warga di daerah.

Yuni Masruroh perempuan yang berprofesi sebagai sales di salah satu perusahaan kosmetik mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya. Selama 15 tahun lamanya mengontrak rumah dan hidup berpindah-pindah, ia akhirnya bisa memiliki rumah impiannya di komplek perumahan subsidi Perum Delta Asri, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada 2020.

Rumah yang ia tempati sekarang juga digunakan sebagai tempat usaha depot isi ulang air mineral galon untuk membantu menyokong ekonomi keluarga di tengah kondisi ekonomi yang sulit, saat suaminya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pendemi Covid-19.

Selain itu, Bangkit Eko Bayu Kuncoro yang kesehariannya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) di Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Batang, mengaku sangat sumringah dan sangat terbantu dengan Program KPR FLPP yang digulirkan oleh Pemerintah.

Ia menuturkan akhirnya ia memiliki rumah impiannya, rumah yang ia tempati sekarang dirasa cukup nyaman karena dibangun dengan material yang baik dan di lingkungan yang layak dan nyaman.

Merujuk hasil penelitian yang diinisiasi oleh SMF yang bekerja sama dengan International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) LPPM Institut Pertanian Bogor, peran dan fungsi SMF dalam mendukung peningkatan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan yang berkesinambungan memiliki andil terhadap kinerja makro ekonomi.

Setiap penyaluran dana Rp1 triliun dari SMF akan berkontribusi terhadap pembentukan PDB, peningkatan konsumsi rumah tangga sebesar Rp1,17 triliun, serta mendorong penyerapan tenaga kerja

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya