Antre Minyak Goreng, Sesak Napas, Warga Berau Meninggal Dunia

Warga Berau, Kalimantan Timur dikabarkan meninggal dunia saat antre membeli minyak goreng.

oleh M Syaifuddin Zuhrie diperbarui 13 Mar 2022, 00:30 WIB
Suasana rumah korban di Jalan Kampung Cina, Kelurahan Teluk Bayur, Kabupaten Berau Sabtu (12/03/2022) siang. (foto: Zuhrie)

Liputan6.com, Berau - Perburuan warga untuk mecari minyak goreng akhirnya kini memakan korban. Sabtu (12/03/2022) pagi adalah hari nahas bagi Sandra, warga Kelurahan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pasalnya, niat hati ingin ikut antre minyak goreng justru menghembuskan napas terakhir. Padahal warga bersama keluarga sempat melarikannya ke rumah sakit menggunakan ambulans, namun meninggal dunia dalam proses penanganan.

Kabar tersebut akhirnya viral di berbagai platform media sosial, Kapolsek Teluk Bayur AKP Kasiyono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, anggota Polsek Teluk Bayur ada di lokasi saat kejadian.

“Jadi perlu juga kami luruskan informasi yang beredar bahwa ibu tersebut memang datang untuk mengantre minyak, tetapi belum sempat karena memang toko belum buka, kejadian sekitar pukul 07.45, jadi tokonya belum buka,” kata Kasiyono.

Dia menyebut, posisi rumah korban berjarak sekitar 80 meter di depan ritel. Saat tiba di lokasi, korban tiba-tiba lemas dan terjatuh pingsan.

Warga yang memang sudah cukup ramai di depan toko kemudian mengevakuasi korban dan menghubungi pihak keluarga.

“Suaminya kemudian datang dan diupayakan membawa dengan ambulans, namun nyawa beliau tidak tertolong dalam perjalanan,” sambungnya.

Simak juga video pilihan berikut


Riwayat Asma

Pedagang menunjukkan minyak goreng kemasan di pasar tradisional, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Pemerintah menetapkan HET sebesar Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp 13.500 untuk minyak goreng sederhana, dan Rp 14.000 untuk minyak goreng premium. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari penuturan sang suami, korban memang diakui memiliki riwayat asma. Bahkan keterangan suami korban, sebelum menuju ritel, korban sempat mengeluh sakit.

Namun karena merasa sanggup korban tetap menuju lokasi untuk membeli minyak goreng.

“Ini perlu juga diluruskan, jadi belum sempat antre atau berdesak-desakan, tetapi baru sampai di lokasi, dan memang di depan toko itu sudah ada warga yang lain antre, ada yang menggunakan sepeda motor juga, kemudian terjatuh, karena sekali lagi toko itu memang belum buka,” tegasnya.

Atas kejadian itu, Polsek Teluk Bayur akhirnya meminta pihak toko untuk menutup sementara aktivitas penjualan mereka sampai dengan proses pemakaman korban selesai dilakukan. Tujuanya, agar tidak ada korban lain akibat antre minyak goreng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya