Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Rusia mengatakan akan membatasi akses terhadap Instagram. Rencana pemblokiran Instagram akan berlaku pada 14 Maret 2022.
Mengutip Tech Crunch, Minggu (13/3/2022), penyebab Rusia blokir Instagram karena Meta memperbolehkan pengguna mengunggah ujaran kebencian terhadap tentara Rusia dan Putin di platform-platformnya, termasuk Instagram dan Facebook.
Advertisement
Pemblokiran dilakukan seiring dengan ketatnya kontrol Rusia terhadap informasi yang diakses oleh warga terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan tentang pemblokiran Instagram, pemerintah Rusia menyebut, regulator internet nasional Roskomnadzor akan "membatasi akses ke situs berbagi foto milik Meta."
Berdasarkan keterangan, regulator memberikan waktu hingga sebelum 14 Maret 2022 agar pengguna Instagram di Rusia bisa mentransfer materi foto dan video mereka di Instagram ke jejaring sosial lain, sebelum memblokir Instagram.
Rusia menuding, Instagram dipakai untuk mendistribusikan informasi berisi ajakan untuk melakukan kekerasan terhadap warga Rusia, termasuk personel militer.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Bisa Dipakai
Sumber Tech Crunch di Rusia mengatakan, aplikasi Instagram masih bisa dipakai dan biasanya butuh beberapa hari hingga seluruh operator dan penyedia layanan internet memblokir sepenuhnya sebuah platform digital.
Instagram bukan satu-satunya platform yang dibatasi dan diblokir di Rusia. Sebelumnya Facebook dan Twitter pun mendapatkan pembatasan di Rusia.
Namun dari ketiganya, Instagram merupakan aplikasi yang populer. Di Rusia, Instagram dipakai oleh 60 juta pengguna.
Sebelumnya, layanan Facebook dibatasi sebagian oleh pemerintah Rusia pada 25 Februari 2022. Hal ini dilakukan setelah Facebook membatasi akses ke sejumlah outlet media Rusia yang terhubung dengan pemerintah.
Twitter juga mengalami hal serupa. Para pengguna di Rusia mengaku kesulitan mengakses layanan Twitter dan perusahaan membenarkan hal tersebut.
Advertisement
Meta Izinkan Hate Speech Terhadap Tentara Rusia dan Putin di Facebook dan Instagram
Sebelumnya, Meta mengizinkan pengguna Facebook dan Instagram di sejumlah negara untuk mengunggah ujaran kebencian terhadap tentara Rusia. Meta mengizinkan pengguna menyebut tentara Rusia telah melakukan kekerasan, dalam konteks invasi Ukraina.
Informasi ini berdasarkan email internal yang dilihat oleh Reuters pada Kamis, 10 Maret 2022, tentang perubahan sementara kebijakan hate speech di platformnya.
Menurut email internal kepada moderator konten, Meta secara sementara mengizinkan sejumlah unggahan yang menyerukan kematian kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atau Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
"Sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, untuk sementara kami mengizinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan kami. Misalnya pidato kekerasan seperti 'matikan penjajah Rusia'," kata juru bicara Meta dalam pernyataan.
Meski begitu, Meta tetap tidak mengizinkan seruan untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil Rusia.
Berdasarkan informasi tersebut, seruan kematian untuk para pemimpin akan diizinkan kecuali mengandung target lain atau memiliki dua indikator kredibilitas seperti lokasi atau metode.
Mengutip sumber Reuters, kedutaan Rusia di Amerika Serikat menuntut agar AS menghentikan 'aktivitas ekstremis' Meta.
"Pengguna Facebook dan Instagram tidak memberikan hak kepada pemilik platform ini untuk menentukan kriteria kebenaran dan mengadu domba satu sama lain," kata kedutaan Rusia.
(Tin/Isk)
Infografis Tentang Facebook
Advertisement