10 Saham Paling Lesu pada 7-11 Maret 2022

Berikut adalah daftar 10 saham yang lesu selama sepekan pada 7-11 Maret 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2022, 16:43 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung lesu pada periode 7 - 11 Maret 2022 ke level 6.922,60 dari posisi pekan lalu di 6.928,33. Dari seluruh saham yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 10 saham yang mencetak rugi terbesar (top losers).

Sepekan kemarin, pasar modal Indonesia bergerak naik turun (mixed), yang ditandai dengan enam sektor ada di zona merah. Sementara enam sektor ini berada di zona hijau, yaitu sektor energi, sektor industri dasar, sektor industri, sektor properti, sektor infrastruktur dan sektor transportasi.

Berikut adalah daftar 10 saham yang lesu selama sepekan kemarin, dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (13/3/2022):

1. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN)

Saham KJEN menempati daftar tertinggi pencetak rugi terbesar dengan koreksi sebesar 28,21 persen menjadi Rp 402 per saham, dari pekan lalu sebesar Rp 560 per saham.

2. PT FKS Multi Agro Tbk (FISH)

Saham FISH menempati daftar tertinggi kedua pencetak rugi terbesar dengan 24,76 persen menjadi Rp 6.000 per saham, dari pekan lalu Rp 7.975 per saham.

3. PT Ifishdeco Tbk (IFSH)

Saham IFSH melemah 23,67 persen menjadi Rp 1.145 per saham, dari pekan lalu Rp 1.500 per saham.

4. PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE)

Saham IPPE menurun 23,57 persen menjadi Rp 428 per saham, dari pekan lalu Rp 560 per saham.

5. PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA)

Saham NZIA terkoreksi 22,92 persen menjadi Rp 148 per saham, dari pekan lalu Rp 192 per saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham PANI-DSSA

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

6. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)

Saham PANI terkoreksi 22,49 persen menjadi Rp 3.790 per saham, dari pekan lalu Rp 4.890 per saham.

7. PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS)

Saham RUNS turun 22,47 persen menjadi Rp 138 per saham, dari pekan lalu Rp 178 per saham.

8. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)

Saham TOBA melemah 20,96 persen menjadi Rp 1.150 per saham, dari pekan lalu Rp 1.455 per saham.

9. PT Indika Energy Tbk (INDY)

Saham INDY turun 19,39 persen menjadi Rp 2.370 per saham, dari pekan lalu Rp 2.940 per saham.

10. PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA)

Saham DSSA melemah 19,12 persen menjadi Rp 44.000 per saham, dari pekan lalu Rp 54.400 per saham.

Sepekan kemarin, nilai kapitalisasi pasar bursa tercatat menurun sebesar 0,62 persen menjadi Rp 8.684,69 triliun dari Rp 8.738,45 triliun pada penutupan pekan lalu.

Pergerakan IHSG pekan lalu didukung oleh pergerakan 719 perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, dari total sebanyak 777 perusahaan tercatat. Transaksi perdagangan melibatkan 94 perusahaan broker.

Selama sepekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investor asing melakukan pembelian sebesar Rp 31,629,29 triliun lebih rendah dari aktivitas penjualan sahamnya yaitu sebesar Rp 42,299,90 triliun. Frekuensi beli investor asing juga lebih kecil yaitu sebanyak 1.019.936 kali, dibanding frekuensi jual 1.199.751 kali.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya