Tips Buat Anak Jaksel: 10 Kesalahan Atur Uang yang Bikin Sulit Capai Financial Freedom

Bagi anak Jaksel dengan usia 20 tahun hingga 30 tahun kadang lupa akan mengelola keuangan untuk mendapatkan financial freedom.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2022, 07:00 WIB
Setelah punya anak, keuangan rumah tangga harus dikelola lebih bijak. Berikut tips-tipsnya. (FOTO: Unsplash/Fotografierende).

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini ramai di media sosial soal Anak Jaksel. Mulai gaya bahasa hingga kebiasaan nongkrong. Anak Jaksel biasanya diceritakan sering nongkrong di kafe saat senja dan juga sering healing dengan staycation.

Hal ini tidak salah. Namun biar tak boncos alias habis duit sebelum gajian, kebiasaan ini perlu dikelola dengan baik. Bagi mereka dengan usia 20 tahun hingga 30 tahun kadang lupa akan mengelola keuangan untuk mendapatkan financial freedom, istilah yang sering digunakan juga. 

Oleh karena itu, anak Jaksel perlu juga menyeimbangkan antara pengeluaran, pendapatan, menabung dan juga investasi. 

Dilansir dari laman University of Nebraska-Lincoln, Senin (13/3/2022), banyak orang tua yang tidak paham cara mengajarkan pengelolaan keuangan kepada anaknya. Nah, bagi anak muda atau sering juga disebut dengan milenial pun harus bisa belajar cara mengelola keuangan sendiri. 

Berikut daftar kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi yang sering terjadi saat usia muda, berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Pengeluaran yang Berlebihan dan Sembarangan

Berikut ini adalah salah satu kesalahan finansial yang paling sering ditemukan. Banyak sekali anak muda yang seringkali tidak pernah memikirkan seberapa besarnya pengeluaran keuangan dalam sehari, seminggu hingga satu bulan.

Hal itu mungkin tidak tampak seperti masalah besar ketika kamu membeli minuman kopi Starbucks, atau sandwich di Subway bersama teman-temanmu di luar.

Ketika uang yang dikeluarkan untung nongkrong bersama teman-teman minimal Rp 500 ribu per minggu tentu dalam satu bulan akan menghabiskan kurang lebih Rp 2,5 juta. Nah, kamu perlu menghitung lagi jika gaji hanya sedikit di atas UMR.

Jika Anda mengalami kesulitan keuangan, hal yang perlu lakukan adalah menghindari pengeluaran yang berlebihan dan sembarangan ini, agar kamu tidak menyesali kemudian hari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2. Tidak Membuat Rencana Keuangan

Simak tips atasi masalah keuangan saat pandemi. (Foto: Unsplash.com/Sasun Bughdaryan).

Dalam poin kedua ini sangat penting harus kamu lakukan, terlebih lagi ketika kamu terlalu banyak mengeluarkan pengeluaran keuangan dalam seminggu. Kamu perlu mencatat pengeluaran, agar dapat mengontrol keuangan sendiri.

Memiliki rencana pengeluaran dan pendapatan akan memudahkan kamu untuk menghemat uang, atau menggunakannya secara tepat.

3. Pembayaran Langganan

Kedengarannya banyak sekali anak Jksel saat ini menghabiskan uang  untuk keperluan langganan streaming music di Spotify dan film di Netflix dan HBO GO, langganan keanggotaan kelas gym, dan lain-lain yang membuat kamu membayar tanpa henti-henti.

Coba tanyakan pada diri sendiri, Apakah kamu benar-benar membutuhkan semua itu yang membuat membayar setiap bulan. tahun demi tahun. Sedangkan, kamu tidak memiliki apa-apa.

Salah satu yang perlu kamu hindari adalah membatasi pengeluaran keuangan Anda untuk pembayaran langganan apapun. Hal ini Anda dapat menciptakan gaya hidup yang jauh lebih baik dalam hal menabung lebih banyak dan melindungi diri kamu dari kesulitan keuangan.

 


4. Hidup dengan Uang Pinjaman

Ilustrasi tips hemat/copyright unsplash.com/@belart84

Hidup dengan uang pinjaman ini salah satu hal yang sangat riskan, baik dari skor kartu kredit yang sudah membengkak, atau meminjam uang dari orang lain. Hal tersebut, dapat membuat kamu kesulitan untuk menabung, karena harus membayar bunga dalam jumlah nominal yang sangat besar.

Belanja dengan menggunakan kartu kredit untuk membeli kebutuhkan pokok, bukanlah nasihat keuangan yang baik untuk dilakukan. Ketika suku bunga kartu kredit yang membuat harga barang-barang yang sudah dibeli menjadi jauh lebih mahal.

5. Membeli Mobil Baru

Mungkin sebagian anak muda yang sukses, ingin menggunakan gaji atau penghasilan yang mereka dapatkan untuk membeli mobil baru dari uang tabungan. Harga mobil baru mungkin terkesan terjangkau, tetapi yang perlu kamu ketahui bahwa membeli mobil baru memiliki biaya tambahan lainnya, seperti asuransi, bensin, dan servis regular.

Jika kamu ingin membeli mobil, akan lebih baik menghitung terlebih dahulu kemampuan finansial yang dimiliki. Bila memang belum memperlukan, lebih baik menggunakan taksi atau taksi online yang membuat kamu bisa menghemat uang. 


6. Hidup dari Gaji ke Gaji

Tips Keuangan. Dok Unsplash

Banyak anak muda mungkin mengandalakan gaji sebagai pendapatan mereka, dan masalah yang tidak terduga dapat dengan mudah menjadi bencana jika kamu tidak siap.

Berdasarkan hasil kumulatif dari pengeluaran yang berlebihan bisa menempatkan orang ke dalam posisi yang genting, posisi yang di mana mereka membutuhkan setiap rupiah yang mereka peroleh atau satu gaji yang terlewatkan akan menjadi bencana.

Ini bukanlah posisi yang kamu inginkan ketika menurunnya ekonomi yang melanda. Jika ini terjadi, Anda hanya memiliki sedikit pilihan.

7. Tidak Punya Prinsip dalam Pengeluaran

Tekanan teman sebaya adalah fenomena yang sangat kuat, yang dapat membuat banyak anak muda tidak bisa mengontrol keuangan mereka alias boros. Misalnya, sulit menolak ajakan nongkrong di café atau restoran.

Akibatnya, kamu menghabiskan uang untuk hal yang bukan menjadi keperluan dasar. Anda harus mulai membagi keuangan dan memprioritaskan kebutuhan pada apa yang diinginkan dalam hidup untuk menghindari pengeluaran.

 


8. Tidak Memprioritaskan Kebutuhan

Kedengarannya sulit menghentikan belanja sesuai keinginan kita, tapi ketika aktivitas belanja tanpa memprioritaskan kebutuhan yang pokok bisa membuat keuangan gampang jebol. Karena banyak anak muda menjalani gaya hidup di luar kemampuan finansial mereka sehingga pengeluarannya selalu melebihi pendapatan.

Terlebih lagi, apabila selama ini Anda mudah tergiur dengan potongan harga atau diskon. Padahal banyak barang yang Anda beli tidak diperlukan. Hal itu berarti Anda tidak dapat membedakan apa yang menjadi kebutuhan dengan keinginan. Maka, penting mempertimbangkan apa yang Anda butuhkan saat ingin berbelanja.

9. Tidak Menyiapkan Uang Darurat

Mungkin dana darurat dianggap remeh bagi sebagian anak muda, tetapi jika Anda tidak memiliki tabungan darurat atau tidak menyiapkan uang darurat sepeser pun saat diperlukan akan membuat Anda kerepotan, ketika menghadapi keadaan yang tidak terduga.

Padahal, ketika Anda memiliki simpanan uang darurat akan memberi Anda ketenangan dan mengurangi kebutuhan untuk mengajukan pinjaman atau meminta uang kepada seseorang yang Anda kenal dalam jumlah besar.

10. Tidak Memiliki Rencana Masa Depan

Mungkin Anda berpikir, memikirkan masa tua adalah suatu hal yang remeh sehingga banyak anak muda tidak begitu terlalu memikirkan dalam waktu jangka panjangnya. Namun, jika Anda tidak memikirkan kondisi itu, masa tua bisa saja menjadi kehidupan yang sulit apabila semua tabungannya telah habis. Namun, saat tiba waktunya dan kemampuan mencari pendapatan sudah menurun, tabungan dari masa muda akan memungkinkan sangat membantu.

 

Reporter: Farah Meilinda Putri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya