Liputan6.com, Palembang - Masyarakat Profesional (Maspro) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang resmi dibentuk, menjadi salah satu organisasi yang diyakini bisa mendongkrak perekonomian di Sumbagsel, yakni Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel), Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Lampung.
Terbentuknya Maspro Sumbagsel tersebut, turut mendapat respon baik dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dia sempat bertemu dengan Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi dan menjelaskan tentang tujuan dibentuknya Maspro Sumbagsel.
Baca Juga
Advertisement
"Saya bertanya tujuannya (dibentuknya Maspro Sumbagsel) itu apa. Mereka menjelaskan jika Maspro harus dirajut, karena penting sekali ke depannya. Terutama menjadi wadah kritik dan saran,” ucapnya, dalam Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel bertema ‘Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia" di Fairmont Hotel Senayan Jakarta, Minggu (13/3/2022).
Hal ini dianggap Erick Thohir sangat cocok, karena Indonesia juga mengusung sistem demokrasi. Sebagai pemimpin, dia berpesan ke Gandhi agar jangan sampai setelah diberi amanah, justru menutup mata, telinga, dan hati.
“Jangan sampai mengabaikan, ketika banyak pihak yang ingin memberikan kritik dan saran," katanya.
Erick mengakui, terkadang pemimpin di tingkat nasional dan daerah sebenanya memiliki visi yang baik, namun implementasinya berjalan sendiri-sendiri. Hasilnya, visi yang baik itu kurang optimal, karena tidak saling berkesinambungan satu dengan lainnya.
Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi mengatakan, secara historis, Sumbagsel merupakan wilayah dari Kerajaan Sriwijaya. Diakuinya, kemajuan pembangunan di Sumbagsel cukup fantastis. Hanya saja, masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
IPM Sumbagsel
Bercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2021, IPM di Sumbagsel baru mencapai 70,29 persen. Angka ini sudah mendekati IPM nasional sebesar 71,94 persen. Namun masih lebih rendah dibandingkan IPM Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), yang mencapai 72,34 persen.
“Kami berpikir, agar capaian IPM di wilayah Sumbagsel harus ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang ia diterima, masyarakat Sumbagsel bersyukur dengan pembangunan infrastruktur yang ada. Seperti jalan tol Lampung-Sumsel. Serta pembangunan jalan tol, yang menghubungkan Sumsel-Bengkulu dan Sumsel-Jambi.
Gandhi yakin jika pembangunan insfrastruktur rampung, dan seluruh tol sudah tersambung,, aglomerasi ekonomi Sumbagsel akan terbentuk dengan sendirinya.
Terlebih jika seluruh wilayah Sumbagsel telah tersambung, mobilitas masyarakat akan semakin efektif dan efisien. Sehingga, semua potensi di Sumbagsel bakal tereksplorasi dengan baik. Seperti sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA) dan potensi pariwisata.
Advertisement
Wadah Para Profesional
"Jika Sumsel dan Bangka telah terhubung, juga sejumlah provinsi di wilayah Sumbagsel, maka kontribusi potensi kekayaan daerah semakin optimal kontribusinya bagi kemajuan wilayah ini," katanya.
Dia mengakui, Maspro Sumbagsel saja tidak cukup untuk mencapai cita-cita tersebut. Untuk itu, Gandhi meminta dukungan komponen masyarakat, utamanya Maspro di daerah maupun nasional, karena ada banyak persoalan di Sumbagsel bisa diselesaikan bersama.
"Maspro Sumbagsel sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel, terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel," kata Gandhi.
Saat ini, lanjut Gandhi, banyak profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Mereka tersebar dan berkarya di berbagai bidang pengabdian. Bahkan tidak sedikit yang telah mencapai puncak kariernya di tingkat nasional, di antaranya menjadi tokoh nasional.
"Wadah ini sifatnya sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain. Sekaligus memperkenalkan para tokoh tersebut di mata publik agar dapat menjadi inspirasi generasi muda Sumbagsel," ujarnya.