Liputan6.com, Jenewa - Badan-badan PBB pada hari Minggu (13 Maret) menyerukan gencatan senjata segera dan diakhirinya serangan terhadap profesional dan fasilitas kesehatan di Ukraina, yang telah menewaskan belasan orang, menggambarkan mereka sebagai tindakan "kekejaman yang tidak masuk akal".
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, 31 serangan terhadap perawatan kesehatan telah didokumentasikan melalui Sistem Pengawasan WHO untuk Serangan terhadap Perawatan Kesehatan (SSA), kata pernyataan bersama itu. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (14/3/2022).
Advertisement
Itu ditandatangani oleh kepala Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Dana Kependudukan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia.
"Menyerang yang paling rentan - bayi, anak-anak, wanita hamil dan mereka yang sudah menderita sakit dan penyakit, dan petugas kesehatan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa - adalah tindakan kekejaman yang tidak masuk akal," kata mereka.
Dalam 24 dari serangan yang dilaporkan, fasilitas perawatan kesehatan rusak atau hancur, sementara dalam lima kasus ambulans terkena, tambah mereka. Sebanyak 12 orang tewas dan 34 luka-luka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serukan Gencatan Senjata
Pernyataan itu menyerukan gencatan senjata segera.
Pekerja bantuan dan perawatan kesehatan harus dapat bekerja dengan aman, "termasuk imunisasi terhadap COVID-19 dan polio, dan pasokan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa bagi warga sipil di seluruh Ukraina serta para pengungsi yang menyeberang ke negara-negara tetangga", kata mereka.
Pernyataan itu ditandatangani oleh Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, mitra UNFPA Natalia Kanem dan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Advertisement