Bencana Alam di Indonesia Tak Kunjung Usai

Banjir lahar dingin susulan mengakibatkan warga empat kecamatan di Sleman kesulitan memperoleh air bersih. Rombongan Wapres Hamzah Haz yang berangkat haji mencapai 107 orang.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Feb 2003, 01:13 WIB
Liputan6.com, Sleman: Berbagai bencana alam masih melanda sejumlah daerah di Tanah Air. Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, misalnya. Banjir lahar dingin susulan dari Gunung Merapi, pekan silam, masih meninggalkan penderitaan bagi warga di empat kecamatan di Sleman. Mereka kini kesulitan mendapatkan air bersih. Betapa tidak, selain merusakkan saluran air dan bangunan milik warga, lahar dingin juga menyumbat sumber mata air di Umbulwaton, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Upaya pembersihan terus dilakukan hingga Rabu (5/2) [baca: Warga Sleman Krisis Air Akibat Lahar Dingin].

Bencana alam juga menyusahkan warga di beberapa desa di Kecamatan Adimulya, Kebumen, Jawa Tengah. Baru-baru ini, sebanyak 800 hektare areal persawahan di sana, gagal panen. Hal itu disebabkan Sungai Kalikemit yang melintasi wilayah ini meluap. Tanggul buatan warga setempat dari karung pasir itu tidak mampu membendung derasnya air dan berserakan diterjang air. Sedangkan proyek pembangunan tanggul yang dianggarkan sebesar Rp 76 miliar belum berjalan [baca: Banjir Menggagalkan Panen Padi di Kebumen].

Penderitaan akibat bencana alam juga terjadi di Garut, Jawa Barat. Kemarin, ratusan anak dan bayi di bawah lima tahun di lokasi penampungan pengungsi bencana longsor di Desa Mandalasari dan Karangmulya, dilaporkan mulai terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. Sedangkan sebagian besar orang dewasa terserang flu. Petugas di Pos Koordinasi Kesehatan menduga penyebab penyakit tersebut karena para pengungsi mengalami kelelahan dan depresi [baca: ISPA dan Diare Menyerang Pengungsi Garut ].

Di Bengkulu, sebagian besar warga mengeluhkan kelangkaan minyak tanah. Akibatnya, antrean membeli minyak tanah terjadi di hampir seluruh pangkalan minyak. Sehubungan dengan kondisi itu, jajaran Pertamina setempat mengaku terkejut. Mereka mengaku telah memasok minyak tanah dengan jumlah yang cukup. Kelangkaan ini menyebabkan harga minyak tanah melonjak menjadi Rp 1.800 per liter.

Di tengah berbagai bencana alam dan kesusahan yang dialami ribuan warga di sejumlah daerah, siang tadi, Wakil Presiden Hamzah Haz berangkat haji. Wapres yang didampingi istrinya, Nani Hamzah, bertolak ke Tanah Suci bersama sejumlah menantu dan cucunya. Rombongan Wapres itu berjumlah 87 orang. Ditambah sekitar 20-an petugas protokoler dan pengamanan.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya