Kasus COVID-19 Hari Ini 14 Maret 2022: Korea Selatan Nomor 1 di Dunia

Kasus baru COVID-19 di Korsel mencapai tertinggi di dunia, meski angka kematian jauh lebih sedikit dari kasus baru.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Mar 2022, 12:38 WIB
Pekerja medis menggunakan pengeras suara saat orang-orang menunggu tes virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Rabu (23/2/2022). Kasus harian COVID-19 baru Korea Selatan mencapai rekor tertinggi, melonjak menjadi 171.452 dari 99.569 kasus sehari sebelumnya. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) berada di urutan pertama negara dengan kasus baru COVID-19 terbanyak. Dalam 28 hari terakhir, ada 5,2 juta kasus COVID-19

Peningkatan kasus ini terjadi di tengah pelonggaran protokol kesehatan di Korsel. Meski angka kasus naik, angka kematian tidak naik pesat, yakni 3.314 kasus dalam 28 hari terakhir, atau 0,06 persen dari total kasus baru. 

Berdasarkan data kementerian kesehatan Korea Selatan, Senin (14/3/2022), kasus harian sudah tembus 300 ribu kasus. Mayoritas pasien meninggal berusia 70 tahun ke atas. Akan tetapi, kematian usia 20-29 kini mulai bertambah jadi 26 orang. 

Negara ASEAN, Vietnam, juga masuk lima besar. Rusia yang tengah menjajah Ukraina turut mencatat kenaikan kasus.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, berikut lima negara dengan kasus baru COVID-19 tertinggi:

1. Korea Selatan: 5,2 juta kasus baru

2. Jerman: 4,8 juta

3. Vietnam: 3,4 juta

4. Rusia: 3,3 juta

5. Brasil: 1,9 juta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Antibodi dari Vaksinasi COVID-19 2 Dosis Turun, Jubir Reisa Ajak Booster

Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat yang sudah vaksinasi 2 dosis lengkap dapat segera melakukan booster. Ditegaskan pentingnya melakukan vaksinasi booster setelah melengkapi vaksin dosis primer.

“Mengapa perlu booster? Karena imunitas atau daya tahan tubuh, yakni antibodi yang terbentuk oleh vaksin COVID-19 primer akan menurun, sehingga tidak lagi dapat memberikan proteksi yang optimal," terang Reisa melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (14/3/2022).

"Oleh karena itu, dibutuhkan suntikan booster atau suntikan ketiga agar jumlah antibodi tersebut dapat naik lagi dan memberikan perlindungan yang optimal kembali."

Lebih lanjut, Reisa menjelaskan, antibodi pasca vaksin memang tidak bisa hanya dilakukan sekali suntik untuk seumur hidup atau bertahan selamanya.

“Booster ini dilakukan selama antibodi tersebut masih ada dalam tubuh, sehingga pastikan sudah melengkapi vaksin primer sebanyak 2 dosis atau 1 dosis untuk jenis vaksin Jansen sebelum melakukan booster,” lanjutnya.

Sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan, masyarakat yang belum melengkapi dosis kedua dalam vaksin primer lebih dari 6 bulan, maka vaksinasi dosis pertama harus diulang. Ini karena antibodi yang terbentuk dalam tubuh sudah terlanjur terlalu rendah atau hilang.

Bagi yang harus mengulang vaksinasi COVID-19 dari awal dapat menggunakan jenis atau platform vaksin yang berbeda dari vaksin semula.


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya