Banyuwangi Waspada Kasus DBD, 3 Orang Meninggal

Kabupaten Banyuwangi waspada demam berdarah dengue (DBD). Sejak Januari hingga Maret 2022 ini, total sudah ada 91 orang yang terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 14 Mar 2022, 18:12 WIB
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi waspada demam berdarah dengue (DBD). Sejak Januari hingga Maret 2022 ini, total sudah ada 91 orang yang terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu. Dari jumlah tersebut, 3 orang di antaranya meninggal dunia.

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Banyuwangi Achmad Yunus Setiawan meminta warga siaga dan waspada terhadap DBD.

"Dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan tetap menjaga pola hidup sehat dengan cara rajin membasmi sarang nyamuk," pinta Yunus, Senin (14/3/2022).

Menurutnya, Dinkes Banyuwangi telah melakukan upaya prefentif dalam pengendalian DBD ini. Melalui program Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk).

"Upaya pencegahan DBD ini, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas jajaran mengedepankan pencegahan dan pengendalian dengan melakukan Gertak PSN," jelas Yunus.

Dinkes berharap warga tidak hanya mengandalkan fogging sebagai langkah untuk memberantas DBD. Masyarakat harus membiasakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan.


3 M

"Selama ini terjadi stigmatisasi, ketika ada warga positif demam berdarah langsung meminta adanya foggingisasi. Perlu diketahui fogging itu yang disemprotkan adalah insektisida, masa efektifnya sesaat," kata Yunus.

Oleh karenanya, Dinkes meminta agar masyarakat lebih melakukan upaya pencegahan dengan langkah tiga M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya