Ilmuwan Identifikasi Virus Corona Varian Hibrid Delta dan Omicron

Kasus Virus Corona varian hibrid delta dan omicron diidentifikasi di Eropa dan AS.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Mar 2022, 20:10 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan telah mengkonfirmasi keberadaan varian COVID-19 baru yang menggabungkan mutasi dari varian omicron dan delta untuk pertama kalinya, dan ada kasus yang dilaporkan di Eropa dan AS.

Dilansir dari laman Live Science, Senin (14/3/2022), varian hibrida baru, yang secara tidak resmi dijuluki "deltacron", dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan oleh para ilmuwan di IHU Méditerranée Infection di Marseille, Prancis, dan telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis, menurut sebuah makalah yang diposting ke database pracetak medRxiv pada Selasa (8/3). 

Kasus juga ditemukan di Denmark dan Belanda, menurut database internasional GISAID. 

Secara terpisah, dua kasus telah diidentifikasi di AS oleh perusahaan riset genetika yang berbasis di California, Helix, menurut Reuters. 

Selain itu, sekitar 30 kasus telah diidentifikasi di Inggris, menurut The Guardian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Proses Rekombinasi

Seorang wanita mengenakan topeng untuk melindungi diri dari virus corona melihat ponselnya di Trafalgar Square, di London, Selasa (28/12/2021). Javid menuturkan, varian Omicron saat ini menyumbang sekitar 90 persen kasus baru di seluruh Inggris. (AP Photo/Alastair Grant)

Varian hibrida muncul melalui proses yang disebut rekombinasi — ketika dua varian virus menginfeksi pasien secara bersamaan, bertukar materi genetik untuk menciptakan keturunan baru.

Para ilmuwan mengatakan bahwa "tulang punggung" varian deltacron berasal dari varian delta, sedangkan protein lonjakannya - yang memungkinkan virus memasuki sel inang - berasal dari omicron, menurut makalah medRxiv.

"Kami telah mengetahui bahwa peristiwa rekombinan dapat terjadi, pada manusia atau hewan, dengan berbagai varian #SARSCoV2 yang beredar," tulis Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tweet pada Selasa (8/3).


Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman:

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya