AS Minta China Kutuk Uji Coba Rudal Antarbenua ICBM Korea Utara

AS meminta China untuk membantu membawa Korea Utara kembali berdialog dalam percakapan telepon.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Mar 2022, 18:35 WIB
Rudal ditembakkan sub-unit artileri jarak jauh Tentara Rakyat Korea saat latihan militer di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin (2/3/2020). Korea Selatan menyatakan, Korea Utara menembakkan yang diduga dua rudal balistik jarak pendek. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara Sung Kim meminta China untuk mengutuk peluncuran rudal Korut yang terus berlanjut, kata departemen luar negeri AS pada Minggu 13 Maret. Kim juga meminta China untuk membantu membawa Korea Utara kembali berdialog dalam percakapan telepon dengan rekannya dari China, Liu Xiaoming, menurut juru bicara departemen Ned Price.

Panggilan itu dilakukan pada Kamis 10 Maret, hari yang sama ketika Amerika Serikat membuat pernyataan intelijen bahwa uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini terjadi pada 27 Februari dan 5 Maret 2022 (waktu Seoul).

Dikutip dari laman Korea Herald, Senin (14/3/2022) uji coba ini melibatkan sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.

"Perwakilan Khusus Kim mengecam keras peluncuran itu, yang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan menghadirkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Price tentang panggilan itu dalam siaran pers.

"Dia menyatakan keprihatinan bahwa peluncuran ini menunjukkan tekad DPRK untuk memajukan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum dan melanjutkan jalur yang semakin meningkat," tambahnya.

AS mengatakan, uji coba rudal terbaru Korut yang melibatkan sistem ICBM baru tidak menunjukkan jangkauan atau kemampuan ICBM tetapi Korut akan segera melakukan uji coba ICBM "pada jarak penuh," mencabut moratorium nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukannya secara sendiri.

Laporan sebelumnya juga mengatakan, Korea Utara tampaknya sedang memperbaiki situs uji coba nuklir Punggye-ri, yang konon dihancurkan pada 2018.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


7 Uji Coba Rudal pada Awal Tahun 2022

Orang-orang menonton TV yang menampilkan file gambar peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Seoul, Korea Selatan, Selasa (11/1/2022). Pekan lalu, Korut mengklaim berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik, yang pertama sejak Oktober 2021 lalu (AP Photo/Ahn Young-joon)

Kim menekankan baik AS dan China berbagi minat dalam memastikan stabilitas regional, menyerukan Beijing untuk bergabung dengan Washington yang "secara terbuka mengutuk peluncuran rudal DPRK," kata Price.

AS setidaknya tiga kali gagal menjatuhkan sanksi tambahan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) terhadap Korea Utara karena uji coba rudalnya yang provokatif.

Korea Utara telah meluncurkan sembilan putaran peluncuran rudal sejak awal tahun, termasuk tujuh pada Januari 2022, yang menandai jumlah terbesar uji coba rudal yang dilakukan dalam sebulan.

"Perwakilan Khusus Kim juga mendorong China untuk mendesak Korea Utara untuk menghentikan aktivitas destabilisasi dan kembali ke dialog," kata juru bicara departemen tentang panggilan Kim-Liu.

"Kim menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara untuk membuat kemajuan menuju tujuan bersama guna mewujudkan denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea."


Infografis Uji Rudal Terbaru Korea Utara

Infografis Uji Rudal Terbaru Korea Utara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya