Liputan6.com, Jakarta - Bagi penggemar otomotif khususnya penggila mobil BMW, sudah tidak asing lagi dengan Alpina yang merupakan rumah modifikasi resmi di bawah BMW.
Hubungan kedua perusahaan tersebut telah terjalin sejak 50 tahun lalu. Setelah perjanjian yang bakal berakhir pada 2025, nantinya kendali Alpina akan dipegang sepenuhnya oleh BMW.
Advertisement
Sementara itu, fasilitas Buchloe di Alpina masih tetap beroperasi untuk menjalankan bisnis dengan memproduksi penjualan, suku cadang, dan aksesori lainnya. Namun, pemusatan operasional tersebut, akan dipindahkan ke salah satu pabrik BMW.
"Kami menyadari tantangan yang dihadapi industri otomotif sejak dini dan sekarang menetapkan arah yang tepat untuk Alpina dan untuk perusahaan keluarga kami, Bovensiepen," jelas Andreas Bovensiepen, Direktur Pelaksana Alpina Burkard Bovensiepen BmbH + Co. KG.
Mengenai kiprahnya di dunia otomotif, Alpina, resmi beroperasi sejak 1965 dan mulai membangun reputasi yang baik untuk mobil-mobil BMW. Kehadiran Alpina ini sendiri ditujukan untuk membuat mobil BMW memiliki performa yang lebih cepat.
Berkat komitmennya terhadap modifikasi resmi tersebut, pada 1983, Alpina, mendaoat akor besar di motorsport sehingga membuat perusahaan itu diakui sebagai produsen yang berada di bawah BMW.
Sejak saat itu, kedua perusahaan ini, BMW dan Alpina semakin mesra dalam hal pengembangan mobil pada beberapa model.
Namun, peran Alpina ini sendiri terdapat perbedaan dengan divisi resmi mereka yakni M BMW, di mana Alpina memang tidak terfokus pada kinerja langsung namun mereka bekerja untuk menghadirkan perpaduan performa dan kemewahan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BMW Recall
BMW akhirnya memutuskan untuk melakukan penarikan kembali atau recall terkait beberapa model. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh produsen mobil asal Jerman ini dikabarkan berpotensi mengalami kebakaran.
Alhasil, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada keselamatan konsumen, BMW melakukan recall sebanyak 1,03 juta kendaraan yang ada di seluruh dunia. Adapun penarikan tersebut meliputi beberapa model seperti Seri 1, Seri 3, X3, Seri 5, X5, dan Z4 yang diproduksi dalam rentang tahun 2006 sampai 2013.
Dilansir Reuters, penarikan kembali dikarenakan adanya kerusakan pada pemanas untuk katup ventilasi Positive Crankcase Valve (PCV) dapat mengalami korsleting. Akibatnya, dari kerusakan tersebut dikatakan dapat berpotensi meningkatkan risiko kebakaran.
Dari total 1,03 juta kendaraan yang ditarik, mencakup sebanyak 917.106 unit yang ada di Amerika Serikat, 98.000 di Kanada, dan 18.000 di Korea Selatan.
Meski demikian, BMW menjelaskan bahwa beberapa kendaraan yang telah di-recall sebelumnya, telah mendapatkan perbaikan mencakup penggantian komponen terkait
Advertisement