Kukuhkan Bunda Literasi Paser, Syarif Bando: Semua Bisa Dipelajari dengan Membaca

Literasi tidak hanya kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, tapi juga kedalaman seseorang atas pengetahuan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Mar 2022, 15:30 WIB
Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Paser di Pendopo Kabupaten Paser, Tana Paser, Senin (14/3/2022). (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Paser - Bunda literasi berperan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang gemar membaca. Dalam pengukuhan Sinta Rosmayenti sebagai Bunda Literasi Kabupaten Paser Periode 2022-2024, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando, menyatakan bunda literasi dapat mendorong budaya baca masyarakat, khususnya generasi muda, yang menjadi tumpuan masa depan bangsa. Dengan begitu, bunda literasi mendukung generasi muda dalam menyambut masa depan yang cemerlang.

"Saya percaya bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati ibu dalam pengabdian kepada bangsa dan negara serta masyarakat Kabupaten Paser," ujarnya di Pendopo Kabupaten Paser, Tana Paser, Kabupaten Paser, Senin (14/3/2022).

Dia menjelaskan, saat ini, literasi tidak hanya kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Literasi memiliki makna luas yakni kedalaman seseorang atas sebuah pengetahuan yang kelak dapat digunakan untuk menciptakan barang atau jasa yang bermutu tinggi, dan mampu bersaing di kancah internasional.

"Literasi berbicara tentang apa yang mau kita produksi dan bisa dipasarkan secara luas. Segala benda yang nilainya tinggi pasti harganya mahal, tapi semuanya bisa dipelajari dengan membaca," kata Syarif Bando.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perpustakaan Masa Depan

Sementara itu, Bupati Paser Fahmi Fadli mengungkapkan, meskipun masih berjuang dalam pengembangan minat baca dan infrastruktur, pihaknya senantiasa berupaya untuk memperbaiki keadaan. Hal ini dilakukan dengan menjalin sinergi bersama pihak terkait.

"Saya yakin diselenggarakannya kegiatan ini mampu menjadi titik awal untuk kemajuan Kabupaten Paser," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menambahkan perpustakaan acap dianggap sebelah mata. Namun saat ini, dengan program yang diusung oleh Perpusnas yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, perpustakaan bertransformasi menjadi ruang untuk masyarakat mendapatkan ilmu. Selain itu, perpustakaan menjadi tumpuan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Bukan berarti peran sekolah dan guru tidak penting, namun perpustakaan kelak menjadi alternatif pendidikan formal yang lebih disukai untuk mencari pengetahuan dengan cara belajar sendiri," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya