Tak Ada Tanda Kekerasan, Polisi Duga PPSU Tewas di Kali Sentiong Jatuh Terpeleset

Polisi menduga, petugas PPSU tersebut jatuh terpeleset dan tercebur ke Kali Sentiong saat hendak pulang ke rumahnya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mar 2022, 15:30 WIB
Petugas Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta memasang waring di Kali Sentiong atau Kali Item, Tanjung Priok, Selasa (31/7). Pemprov DKI Jakarta menambah pemasangan waring sepanjang 100 m hingga Stasiun Pompa Kali Item. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan penyebab kematian petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Sunter Agung akibat tenggelam.

PPSU bernama Edy Mulyanto (56) itu ditemukan menggambang di Kali Sentiong, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (13/3/2022).

Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Ricky Pranata Vivaldy mengatakan, korban diduga terpeleset saat berjalan kaki menuju ke kediamannya.

"Diduga terpeleset, karena lokasi merupakan arah jalan ke rumah korban," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Bryan Wicaksono menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Sampai saat ini tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban," ujar dia.

Bryan menerangkan, jarak antara tempat tinggal dengan lokasi penemuan jasad memang tak jauh. Jalan itu merupakan akses utama korban ketika hendak bekerja.

"Lokasi ditemukan juga merupakan jalan pulang pergi yang bersangkutan yang setiap hari melintas jalan kaki untuk pergi dan pulang kantor," tandas dia.


PPSU Ditemukan Tewas Mengambang

Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Sunter Agung ditemukan meninggal dunia di Kali Sentiong, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Foto:Liputan6/Ady Anugrahadi)

Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara turun tangan mengevakuasi korban yang mengambang di Kali Sentiong ke atas permukaan.

Perwira Piket Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Asinton Hutahaean menerangkan proses evakuasi memakan waktu 25 menit. Korban diangkat dengan menggunakan bantuan perahu karet.

Asinton menyebut, korban dalam kondisi sudah tak bernyawa saat dievakuasi.

"Kita kerahkan satu unit rescue dengan kekuatan lima orang personel. Sayangnya korban sudah tidak bernyawa," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu siang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya