Liputan6.com, Serang - Ratusan rumah di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, sempat terendam banjir pada Senin 28 Februari 2022 dan baru surut pada Minggu 6 Maret 2022. Ketinggian airnya mencapai 1,5 meter.
Akibat bencana ini, warga ada yang mengungsi ke masjid dan bertahan di rumah masing-masing. Banjir itu merendam 160 rumah dan 1.000 hektare sawah siap panen milik warga. Para korban mendapatkan bantuan sembako dan pengobatan gratis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Baca Juga
Advertisement
"Kami prediksi memang akibat banjir ini akan timbul penyakit, seperti infeksi saluran nafas. Kami tidak terbatas hanya untuk penyakit akibat banjir, tapi sekaligus pengobatan masyarakat," kata Ketua PAPDI Banten, dr Edison Yantje Parulian Saragih, melalui rilisnya, Senin (14/03/2022).
Pengobatan gratis bagi masyarakat terdampak banjir sudah dilakukan pada Minggu, 13 Maret 2022, dengan menerjunkan 25 dokter spesialis dan puluhan tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit di Banten.
Masyarakat yang berobat diperiksa kesehatannya, kemudian diberikan obat secara gratis oleh para dokter spesialis. Usai mendapatkan pengobatan gratis, korban banjir juga memperoleh bantuan sembako.
"Kita datang untuk memberikan pengobatan gratis ke masyarakat. Kurang lebih 25 dokter dengan asisten rumah sakit, serta membawa obat-obatan," terangnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Rendam Ratusan Rumah Warga
Saat banjir merendam Kecamatan Cinangka, para warga tidak memperkirakan bencana itu akan berlangsung lama dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Meski hujan deras, banjir tidak pernah setinggi itu merendam rumah warga.
"Di Kajeroan itu ada 154 rumah terendam, Cikolelet 10 kepala keluarga (KK). Para warga ada yang mengungsi, ada juga yang tidur di masjid," kata Camat Cinangka, Dite Hendra Purnama, Senin (14/03/2022).
Advertisement