Kolaborasi Litedex Protocol dan Asosiasi Cakra Beri Edukasi Teknologi Blockchain

Asosiasi Cipta Karsa Adikarya(CAKRA) bersama blockchain developer, Litedex Protocol melakukan kerja sama jangka panjang untuk pengembangan blockchain.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Mar 2022, 21:02 WIB
Ilustrasi Blockchain. Kredit: mmi9 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi blockchain dan turunannya seperti NFT, kripto, dan Metaverse yang terus berkembang, mendorong berbagai industri dari berbagai bidang mulai mengadopsi teknologi blockchain

Meskipun begitu, bukan hal yang mudah untuk seseorang mempelajari teknologi yang terbilang baru ini, perlu basic dan keahlian khusus. 

Menghadapi tantangan sekaligus peluang di era digital ini, Indonesia akan membutuhkan talenta-talenta yang berkualitas dan unggul seiring hadirnya teknologi baru seperti blockchain dan turunannya seperti NFT, Play-to-earn games dan metaverse

Industri-industri baru ini bisa membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dalam 5-10 tahun ke depan, diperkirakan membutuhkan sekitar 15 juta tenaga ahli untuk mengembangkan proyek-proyek digital di dunia blockchain ini.

Maka dari itu, sebagai asosiasi game developer, Asosiasi Cipta Karsa Adikarya(CAKRA) bersama blockchain developer, Litedex Protocol melakukan kerja sama jangka panjang untuk pengembangan blockchain di tanah air.

CAKRA bekerjasama dengan Litedex Protocol melalui Litedex Academy, menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi dalam teknologi blockchain, NFT dan game development. 

Edukasi tersebut akan diberikan kepada siswa di 14.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik di seluruh Indonesia. Target ini sekaligus menjadi perwujudan visi CAKRA dan LITEDEX untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat di sektor industri game dan Blockchain. 

"Dengan talent-talent IT dan blockchain yang ahli di bidangnya, Litedex Academy berkomitmen untuk membagikan pengetahuan teknologi blockchain dan turunannya kepada berbagai institusi pendidikan, untuk mengejar ketinggalan talent-talent Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi," ujar CEO Litedex Protocol, Andrew Suhalim, Senin (14/3/2022). 

Selain itu, menurut Ketua Asosiasi CAKRA, Ivan Chen, teknologi blockchain menjadi salah satu hal strategis dalam pengembangan industri game maupun industri lainnya. 

"Blockchain akan menjadi salah satu teknologi strategis dalam industri game dan berbagai bidang lainnya, untuk itu Asosiasi Cipta Karsa Adikarya(CAKRA) bekerjasama dengan Litedex Protocol melalui Litedex Academy, menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi dalam teknologi blockchain, NFT dan game development'," kata Ivan. 

Kerja sama ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Menurut Jerry, dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia menjadi pemain utama di sektor blockchain.

"Sehingga besar harapan, dengan terjalinnya kerjasama antara CAKRA dan Litedex Protocol berupa edukasi blockchain ke 14.000 SMK dan Politeknik di Indonesia, Indonesia mampu menjadi pemain utama di sektor blockchain dan ke depannya aset crypto buatan Indonesia akan menjadi salah satu komoditas ekspor," pungkas Jerry. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kembangkan Metaverse

Pemberian plakat rekor MURI kepada Litedex Protocol dan Cakra, Senin (14/3/2022) (Foto:Gagas Y.P)

Sebelumnya, perkembangan teknologi Metaverse di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang nyata. Hal ini dimanfaatkan dalam kolaborasi Asosiasi CAKRA dan Litedex Protocol yang melakukan 'Metaverse Signing Agreement' atau  penandatanganan kerjasama di metaverse pertama kali di Indonesia dan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia.

Metaverse Signing Agreement ini dilakukan langsung oleh Chief Executive Officer of Litedex Protocol, Andrew Suhalim, Ketua Asosiasi CAKRA, Ivan Chen dan Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, secara virtual 3D di metaverse.

Kesepakatan ini menjadi momentum prestisius bagi perkembangan teknologi metaverse di tanah air, karena keduanya merupakan platform murni karya anak bangsa yang sama-sama berorientasi global. 

Sebagai asosiasi game developer dan blockchain developer, CAKRA dan Litedex Protocol akan melakukan kerja sama jangka panjang untuk pengembangan metaverse tanah air.  Oleh karena  itu, dibutuhkan tenaga ahli yang mumpuni dalam jumlah besar.

Menghadapi tantangan sekaligus peluang di era metaverse ini, Indonesia akan membutuhkan talent-talent yang berkualitas dan unggul seiring hadirnya teknologi baru seperti blockchain dan turunannya seperti NFT, Play-to-earn games dan metaverse. 

Industri-industri baru ini bisa membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, diperkirakan membutuhkan sekitar 15 juta tenaga ahli untuk mengembangkan proyek-proyek digital di dunia blockchain ini.

Demi mengejar perubahan dunia yang semakin cepat, Indonesia harus proaktif dalam menyesuaikan kurikulum baik di tingkat Pendidikan Vokasi maupun Perguruan Tinggi, tentunya harus bekerjasama dengan pelopor-pelopor yang ahli di bidangnya masing-masing.  

Litedex Protocol adalah perusahaan lokal yang fokus untuk membangun pondasi Metaverse dengan konsep MetaFinance. 

 

 


Komitmen

Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim mengatakan dalam kerja sama ini, Litedex berkomitmen untuk berbagi pengetahuan blockchain.

"Dengan talent-talent IT dan blockchain yang ahli di bidangnya, Litedex Academy berkomiten untuk membagikan pengetahuan teknologi blockchain dan turunannya kepada berbagai institusi pendidikan, untuk mengejar ketinggalan talent-talent Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi," ujar Andrew, dalam acara "Signing Agreement in Metaverse" di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Asosiasi CAKRA juga telah sukses menginisiasi proyek kolaborasi lintas sektor di Indonesia yang menghasilkan game esports bergenre MOBA pertama di Indonesia, dengan nama LOKAPALA. 

Asosiasi CAKRA juga berharap bisa melaksanakan program percepatan industri game dengan skema knowledge transfer dalam project-based learning, yaitu dengan membangun 3-5 game dengan skala besar dan melibatkan berbagai elemen dan institusi pendidikan yaitu Pendidikan Vokasi dan Perguruan Tinggi. 

"Blockchain akan menjadi salah satu teknologi strategis dalam industri game dan berbagai bidang lainnya, untuk itu Asosiasi CAKRA bekerjasama dengan Litedex Protocol melalui Litedex Academy, menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi dalam teknologi blockchain, NFT dan game development," tutur Ketua Asosiasi CAKRA, Ivan Chen. 

Edukasi tersebut nantinya akan diberikan kepada siswa di 14.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik di seluruh Indonesia. Target ini sekaligus menjadi perwujudan visi CAKRA dan LITEDEX untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat di sektor industri gim dan Blockchain.

 


Apresiasi

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga (Foto: Liputan6.com/Gagas Y.P)

Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga juga memberikan apresiasi dalam kerja sama ini. 

"Dengan adanya edukasi secara intensif, diharapkan mampu menciptakan 'crypto savy' di tengah masyarakat Indonesia, seiring dengan meningkatnya pengguna Crypto di Indonesia," kata Jerry.

"Sebanyak 4 juta user di tahun 2020 hingga 11 juta user di tahun 2021, dengan total volume transaksi mencapai 859,4 triliun. Sehingga besar harapan, dengan terjalinnya kerja sama antara CAKRA dan Litedex Protocol berupa edukasi blockchain ke 14.000 SMK dan Politeknik di Indonesia, Indonesia mampu menjadi pemain utama di sektor blockchain dan kedepannya aset crypto buatan Indonesia akan menjadi salah satu komoditas ekspor," pungkas Jerry. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya