Liputan6.com, Jakarta - KPMG cabang Kanada telah membeli NFT dari koleksi World of Women, menandai perusahaan akuntansi global terjun itu mulai masuk ke dunia koleksi digital.
NFT, Woman #2681, dibeli pada 13 Februari seharga 25 Ethereum atau sekitar Rp 41,9 juta, kata seorang juru bicara perusahaan seperti dilansir dari CoinDesk, ditulis Selasa (15/3/2022).
Perusahaan juga mengungkapkan memiliki kpmgca.eth, nama domain Ethereum Name Service (ENS) yang dimaksudkan untuk membuat alamat dompet lebih mudah digunakan.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, KPMG mengumumkan, perusahaan mereka telah menambahkan Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) ke neraca awal perusahaan pada Februari 2022.
Perusahaan raksasa akuntansi itu mengatakan dorongan dari pembelian NFT adalah untuk menginformasikan dengan lebih baik bagaimana menyarankan klien yang ingin memasuki ruang tersebut.
"NFT membuka saluran baru bagi organisasi untuk terlibat dengan pelanggan mereka, sementara juga mendukung inovasi melalui digitalisasi aset yang aman,” kata Managing Partner di KPMG di Kanada, Benjie Thomas dalam sebuah siaran pers.
"Setelah melalui proses tersebut, kami memiliki posisi yang baik untuk memandu klien kami dalam membangun strategi NFT perusahaan, termasuk memperoleh dan menjaga NFT,” lanjutnya.
KPMG bukanlah perusahaan raksasa pertama yang melakukan pembelian NFT. Tahun lalu, Visa menjadi berita utama dengan membeli NFT CryptoPunk seharga USD 150.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Efek New York Daftar Merek Dagang untuk Pasar NFT
Sebelumnya, Bursa Efek New York (NYSE) telah mengajukan pendaftaran ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) untuk menyediakan pasar online untuk berbagai barang digital termasuk NFT, mata uang kripto, media digital, dan karya seni.
Jika bursa itu menindaklanjuti rencana ini, mereka akan bersaing dengan perusahaan marketplace NFT seperti OpenSea dan Rarible.
Pendaftaran merek dagang itu diungkapkan oleh pengacara merek dagang Michael Kondoudis. Dia menjelaskan, NYSE mengajukan aplikasi pada 10 Februari untuk mendaftarkan merek dagang "NYSE" yang ikonik untuk beberapa produk berbasis kripto seperti barang virtual, NFT, token, serta pasar online untuk dibeli dan menjual aset digital dan pertukaran.
"Permohonan baru yang diajukan pada tanggal 10 mengatakan bahwa @NYSE memiliki rencana untuk merek dagang NYSE untuk NFT, cryptocurrency, koleksi digital, dan pasar untuk memperdagangkan dan menukarnya,” kata Kondoudis di Twitter, seperti dikutip dari Coin Rivet, Kamis, 24 Februari 2022.
Pada April, NYSE mencetak set NFT pertamanya dengan penghormatan kepada enam saham teknologi panas yang memulai debutnya di bursa terbesar dunia, termasuk Spotify, Roblox dan Coupang.
Pada saat itu, bursa mengatakan tidak menjual NFT, hanya mencetaknya hanya untuk tujuan peringatan.
Dengan pengajuan merek dagang terbaru ini, menjadi jelas NYSE mungkin memiliki rencana yang jauh lebih ambisius untuk NFT.
Advertisement