Indonesia Catat Ekspor USD 20,46 Miliar di Februari 2022, Naik 6,7 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 mencapai USD 20,46 miliar

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mar 2022, 11:52 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 mencapai USD 20,46 miliar, melanjutkan tren kenaikan ekspor sejak beberapa bulan terakhir.

"Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 mencapai USD 20,46 miliar, naik 6,73 persen dibandingkan Januari 2022," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (15/3/2022).

Berdasarkan kelompok migas dan non-migas, ekspor migas pada Februari lalu tercatat USD 0,99 miliar, naik 10,39 persen dibandingkan Januari. Sementara non-migas sebesar USD 19,47 miliar, naik dibandingkan Januari 6,55 persen.

"Sedangkan ekspor Indonesia Februari yang tercatat USD 20,46 miliar tadi, dibandingkan kondisi Februari tahun lalu, terjadi kenaikan 34,14 persen. Kalau dirinci, migas naik 15,06 persen, non-migas naik 35,24 persen," terang Margo.

Margo mengatakan, selama periode Januari-Februari 2022, kondisi ekspor Indonesia juga lebih baik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

 


2 Sektor Tumbuh Positif

Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ada dua sektor yang tumbuh positif, sedangkan dua sektor mengalami penurunan di Februari. Adapun kedua sektor yang tumbuh positif antara lain migas 10,39 persen, serta pertambangan dan lainnya 65,82 persen.

"Komoditas yang dorong sektor ini tinggi diantaranya batubara, dimana pada Februari ini naik 139,96 persen," imbuh Margo.

Sementara dua sektor yang alami penurunan yakni pertanian dan kehutanan, serta sektor industri pengolahan. Sektor pertanian dan kehutanan alami penurunan terdalam, karena ekspor kopi turun 13,02 persen, dan buah-buahan minus 13,08 persen.

"Secara YoY seluruh sektor alami pertumbuhan. Tertinggi pertambangan dan lainnya, 84,61 persen. Penyebab tingginya ekspor pertambangan dan lainnya, diantaranya batubara secara YoY naik 75,42 persen. Biji tembaga naik 319,95 persen," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya