Liputan6.com, Jakarta - Era elektrifikasi dipercaya bakal terus berkembang pesat di Indonesia. Berbagai pabrikan telah menyiapkan dan berencana untuk menghadirkan serta memproduksi kendaraan listrik di Tanah Air.
Tidak hanya produsen kendaraan, investasi juga datang dari berbagai pabrikan baterai mobil atau motor listrik.
Advertisement
"Kami sudah dapat proposal manufaktur, termasuk ada industri yang berdiri sendiri ingin investasi baterai. Tapi, ada juga manufaktur otomotif yang akan masuk untuk memproduksi baterai," jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela kunjungan ke Jakarta Auto Week (JAW) 2022, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).
Namun, menurut Agus, karena permintaan dari calon investor, pihak pemerintah belum bisa membuka merek apa yang ingin berinvestasi untuk membangun baterai kendaraan listrik di Indonesia.
"Ya, seperti saat akan ada ekspor ke Australia, teman media tanya apa modelnya. Saya tutup mulut. Tapi, pasti terjadi," terangnya.
Sebelumnya pada Juli 2021 lalu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia untuk mendirikan joint venture yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia.
Pabrik baru ini akan dibangun di atas sebidang tanah seluas 330.000 meter persegi dengan rencana pembangunan pabrik akan diselesaikan pada semester pertama 2023.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Selanjutnya
Rencana berikutnya, pabrik akan memulai produksi massal sel baterai pada semester awal 2024. Diharapkan saat beroperasi penuh, fasilitas ini dapat memproduksi 10Gwh sel baterai lithium-ion dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahunnya dan akan meningkat menjadi 30 GHh di masa mendatang. Jumlah tersebut dapat diibaratkan untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit kendaraan bertenaga baterai.
Sel baterai yang diproduksi di pabrik Karawang ini rencananya akan digunakan pada model kendaraan listrik milik Hyundai motor dan Kia yang dibangun di atas platform khusus BEV dari Hyundai Motor Group yakni Electric-Global Modular Platform.
Pabrik ini akan membantu Hyundai dan Kia memproduksi kendaraan dengan efisien, performa dan keamanan tingkat tinggi dengan cara memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk berbagai model BEV kedua merek otomotif tersebut.
Pemerintah Indonesia setuju untuk menawarkan berbagai insentif dan dukungan demi turut mendukung stabilitas dari sisi operasional pabrik tersebut.
Advertisement