Liputan6.com, Jakarta Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengaku membawa tanah dan air dari Pulau Mansinam ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Pulau Mansinam merupakan pulau yang paling bersejarah di Tanah Papua atau dikenal sebagai Pulau Peradaban Orang Papua.
"Dengan iman bahwa: barang siapa yang bekerja di tanah ini dengan setia jujur dan dengar-dengaran dia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain," demikian disampaikan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Advertisement
Beliau juga menambahkan, tanah dan air ini mewakili 13 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua Barat.
"Ini untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang terletak di pulau Kalimantan. Tuhan memberkati," ujar dia.
Disebutkan pula mengapa tanah dan air Pulau Mansinam yang dibawa ke IKN, karena sejarah mencatat Mansinam adalah pulau religi umat Kristen Protestan. Setiap tahun pada tanggal 5 Februari, ribuan orang dari penjuru Papua datang ke tempat ini untuk memperingati Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua.
Pulau ini merupakan bagian dari wilayah Papua Barat. Letaknya sekitar 6 kilometer dari Kota Manokwari. Untuk mencapai pulau ini hanya membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit menggunakan kapal mesin.
Menyatukan Tanah dan Air
Sebelumnya, sebanyak 34 gubernur dan pejabat perwakilan gubernur datang ke Titik Nol Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Mereka diajak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi IKN Nusantara sekaligus menghadiri prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara.
Para gubernur itu membawa tanah dan air dari masing-masing wilayahnya yang diambil dari titik-titik lokasi. Tanah dan air yang dibawa tentunya sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masing-masing daerah.
Setelah itu, para gubernur dipanggil satu per satu untuk menyerahkan tanah dan air yang dibawanya kepada Jokowi. Selanjutnya, Jokowi menyatukan tanah dan air itu ke dalam sebuah kendi Nusantara.
Jokowi mengatakan, prosesi ini merupakan bentuk persatuan kuat Indonesia dalam membangun IKN. Dia menyebut prosesi ini menandakan pekerjaan besar yang segera dimulai yakni, pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Tanah dan air yang dibawa masing-masing provinsi berasal dari tempat-tempat yang memiliki makna tertentu. Misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara.
Kemudian, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang secara khusus membawa air yang diambil dari rumah pengasingan Presiden pertama RI Sukarno.
Advertisement